Bursa Saham Asia Menghijau Ikuti Wall Street, Investor Menanti Data Ekonomi Australia

Wall street yang ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan menjadi katalis positif di bursa saham Asia Pasifik pada Rabu, 30 Agustus 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2023, 08:47 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 08:47 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu (30/8/2023). (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu (30/8/2023). Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street yang bergerak positif. Wall street bertenaga pada perdagangan saham Selasa waktu setempat didorong saham Nvidia.

Dikutip dari CNBC, investor akan bersiap hadapi inflasi Australia pada Juli 2023 yang diperkirakan sebesar 5,2 persen, menurut jajak pendapat Reuters. Inflasi ini juga lebih rendah dari Juni 2023 sebesar 5,4 persen.

Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,61 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Nikkei 225 menguat 0,61 persen. Indeks Topix melanjutkan penguatan dan menanjak 0,56 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan memimpin penguatan di bursa saham Asia dan Pasifik dengan naik 0,81 persen. Indeks Kosdaq bertambah 0,98 persen.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 18.669. Seiring indeks Hang Seng berjangka yang menguat, ada potensi pembukaan perdagangan menghijau mengingat penutupan perdagangan indeks 18.484,03.

Di Amerika Serikat, wall street menguat. Indeks Nasdaq naik lebih dari 1 persen seiring investor berbondong-bondong membeli saham teknologi.

Indeks Nasdaq bertambah 1,74 persen. Indeks S&P 500 menguat 1,45 persen. Indeks Dow Jones menguat 0,85 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 29 Agustus 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, 29 Agustus 2023. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street.

Bursa saham Hong Kong dan China memimpin di Asia. Indeks Hang Seng Hong kong naik 2 persen, dan indeks CSI 300 menguat 1 persen ke posisi 3.790,11. Indeks Shenzhen melambung 2,17 persen ke posisi 10.454,98 didukung saham teknologi.

Indeks Nikkei 225 melompat 0,18 persen ke posisi 32.226,97. Indeks Topix melonjak 0,16 persen ke posisi 2.303,41.

Tingkat pengangguran Juli bertambah 2,7 persen. Tingkat pengangguran Jepang tersebut lebih tinggi dari perkiraan 2,5 persen.

Indeks ASX 200 naik 0,71 persen ke posisi 7.210,5. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,34 persen ke posisi 2.552,16. Indeks Kosdaq menguat 0,75 persen ke posisi 916,24.

Penutupan Wall Street pada 29 Agustus 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Selasa, 29 Agustus 2023. Indeks Nasdaq naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa pekan ini seiring investor berbondong-bondong kembali ke saham teknologi pada akhir Agustus 2023.

Dikutip dari CNBC, Rabu (30/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 1,74 persen ke posisi 13.943,76. Indeks S&P 500 bertambah 1,45 persen ke posisi 4.497,63. Indeks Dow Jones melambung 292,69 poin atau 0,85 persen ke posisi 34.852,67.

Produsen chip  Nvidia memimpin kenaikan saham-saham teknologi dengan melonjak lebih dari 4 persen. Saham platform Meta, Tesla, Apple, dan Microsoft menguat. Sektor teknologi ini tampaknya mendapatkan dorongan dari penurunan imbal hasil obligasi setelah rilis data ekonomi baru Amerika Serikat.

Saham AT&T naik 3,9 persen setelah Citi meningkatkan rekomendasi saham. Selain itu, raksasa telekomunikasi disebutkan akan mampu membayar dividen yang besar. Di sisi lain, saham Best Buy bertambah 3,8 persen meski perusahaan melaporkan penurunan laba.

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun turun 16 basis poin seiring data sentimen konsumen lebih lemah dari perkiraan menjadi 106,1.

Sentimen yang Pengaruhi Wall Street

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi 116. Di tempat lain, survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja terbaru menunjukkan penurunan jumlah listing terbuka pada Juli, tanda lain dari melemahnya perekonomian.

“Kami pikir ini memberikan titik masuk taktis yang cukup bagus ke dalam aset-aset berisiko, terutama ke dalam saham Amerika Serikat,” tulis HSBC multi-asset strategist Max Kettner dikutip dari CNBC.

Ia menuturkan, aksi jual pada Agustus 2023 telah kurangi euforia investor kembali ke tingkat sentimen yang lebih masuk akal.

Sentimen lainnya yang bayangi pasar yaitu keputusan pengadilan yang dapat membuka jalan bagi ETF bitcoin, yang mendukung kenaikan hampir 15 persen pertukaran kripto Coinbase.

Selain itu, indeks S&P 500 mencatat kenaikan dalam dua hari pada Agustus 2023. Indeks S&P 500 naik 0,6 persen pada perdagangan Senin pekan ini, sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,8 persen.

Menjelang berakhirnya Agustus, indeks Dow Jones melemah 1,9 persen, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1,9 persen dan 2,8 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya