Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (4/9/2023). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik dibayangi investor yang menantikan data penting dari Australia dan China pekan ini.
Dikutip dari CNBC, Senin pekan ini, Reserve Bank of Australia akan merilis keputusan suku bunga pada Selasa pekan ini. Sedangkan China akan merilis neraca perdagangan Agustus pada Kamis pekan ini, dan tingkat inflasi pada akhir pekan depan.
Baca Juga
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,37 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 menanjak 0,12 persen dan indeks Topix melonjak 0,16 persen.
Advertisement
Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 0,21 persen, sedangkan indeks Kosdaq susut 0,18 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 18.304. Dengan indeks Hang Seng berjangka itu, awal sesi perdagangan, indeks Hang Seng akan melemah dari penutupan perdagangan Kamis di posisi 18.382,06. Bursa saham Hong Kong tutup pada Jumat, 1 September 2023 seiring ada topan Saola.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, wall street bervariasi di tengah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Tingkat pengangguran naik menjadi 3,8 persen pada Agustus 2023. Indeks Dow Jones naik 0,33 persen, indeks S&P 500 mendaki 0,18 persen, sedangkan indeks Nasdaq melemah 0,02 persen.
Penutupan IHSG pada 1 September 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada penutupan perdagangan Jumat, 1 September 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah aktivitas pabrik China pada Agustus 2023 meningkat.
Selain itu, bank sentral mengumumkan pemotongan persyaratan cadangan untuk meningkatkan perekonomian.
Dikutip dari CNBC, saham China menguat setelah aktivitas pabrik China naik pada Agustus 2023, dan menunjukkan kenaikan yang mengejutkan, menurut private sector survei.
Indeks CSI 300 naik 0,7 persen, sedangkan indeks Shanghai bertambah 0,43 persen dan indeks Shenzhen melambung 0,44 persen.
Indeks manajer pembelian manufaktur global Caixin/S&P 500 naik menjadi 51 pada Agustus 2023, lebih bak dari perkiraan analis yang disurvei Reuters sebesar 49,3.
Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,37 persen, dan hentikan kenaikan beruntun dalam empat hari. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,29 persen ke posisi 2.563,71. Indeks Kosdaq melemah 0,93 persen ke posisi 919,74.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 mendaki 0,28 persen ke posisi 32.710,62. Indeks Topix menanjak 0,76 persen ke posisi 2.349,75
Penutupan Wall Street pada 1 September 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Jumat, 1 September 2023. Indeks Dow Jones menguat seiring pelaku pasar mempertimbangkan data tenaga kerja AS terbaru.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (2/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 115,80 poin atau 0,33 persen ke posisi 34.837,71. Indeks S&P 500 bertambah 0,18 persen ke posisi 4.515,77. Indeks Nasdaq melemah tipis 0,02 persen ke posisi 14.031,81.
Pada perdagangan wall street sebelumnga, rata-rata indeks acuan menguat. Indeks Dow Jones sempat naik lebih dari 250 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik sekitar 0,8 persen.
Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing bertambah 1,4 persen dan 3,3 persen pada pekan ini. Hal itu membawa indeks saham itu mencatat kinerja terbaik sejak Juli 2023. Indeks S&P naik 2,5 persen, dan catat kinerja mingguan terbaik sejak Juni.
Tingkat pengangguran melonjak
Laporan nonfarm payrolls AS terbaru menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,8 persen pada Agustus 2023. Tingkat pengangguran mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun. Ekonom perkirakan akan tetap di 3,5 persen.
Sebagai tanda lain dari perlambatan ekonom dan berkurangnya tekanan harga, rata-rata penghasilan per jam meningkat 4,3 persen dari tahun ke tahun, lebih rendah dari kenaikan 4,4 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Selain itu, penggajian Agustus tumbuh lebih cepat dari perkiraan dengan tambahan 187.000 orang. Namun, jumlah tenaga kerjayang pertama kali dilaporkan untuk Juni dan Juli direvisi turun sebanyak 110.000.
Advertisement
Investor Cermati Laporan Keuangan Terbaru
“Merupakan suatu kesalahan jika melihat laporan ketenagakerjaan hari ini, bersama dengan data terkini, dan mengatakan the Fed sudah selesai,” ujar Chief Investment Strategist BOK Financial, Steve Wyett.
Ia menambahkan, meski tren inflasi bergerak ke arah yang benar dan pandangan pasar tenaga kerja yang lebih luas akan indikasikan tekanan upah akan mereda. “Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan berada di atas tren dan inflasi masih jauh di atas target 2 persen yang baru-baru ini dikonfirmasi oleh the Fed,” kata Wyett.
Setelah rilis itu, alat FedWatch milik CME Group menunjukkan pelaku pasar telah memperhitungkan peluang 93 persen bank sentral mempertahankan suku bunga pada level saat ini pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.
Investor juga meneliti laporan laba terbaru. Produsen perangkat lunak basis data MongoDB dan Dell Technologies masing-masing naik 3 persen dan 21 persen didukung oleh laporan laba yang lebih kuat dari perkiraan. Saham Lululemon Athletica naik 6 persen setelah melampaui harapan wall street.