United Tractors Tebar Dividen Interim 2023 Rp 701, Cek Jadwalnya

PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen interim 2023 Rp 2,5 triliun yang telah disetujui dewan komisaris dan mempertimbangkan laba semester I 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Okt 2023, 07:46 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 07:44 WIB
PT United Tractors Tbk (UNTR) (Foto: web United Tractros)
PT United Tractors Tbk (UNTR) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 2,54 triliun.(Foto: web United Tractros)

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 2,54 triliun.

Pembagian dividen interim 2023 itu setara Rp 701 per saham. Pembagian dividen tersebut berdasarkan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 29 September 2023. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (3/10/2023).

Pertimbangan pembagian dividen itu berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2023. United Tractors mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 11,21 triliun. Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatas penggunaannya sebesar Rp 59,89 triliun dan total ekuitas Rp 75,82 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2023:

  • Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 10 Oktober 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 11 Oktober 2023
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 12 Oktober 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 13 Oktober 2023
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 12 Oktober 2023 pukul 16.00
  • Tanggal pembayaran dividen pada 24 Oktober 2023

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 2 Oktober 2023, saham UNTR melemah 1,15 persen ke posisi Rp 27.925 per saham. Saham UNTR bergerak di kisaran Rp 27.850-Rp 28.350. Kapitalisasi pasar saham UNTR tercatat Rp 104,16 triliun.

United Tractors Rampungkan Transaksi Akuisisi Tambang Nikel Rp 9,3 Triliun

PT United Tractors Tbk (UNTR) makin gencar melebarkan sayap pada bisnis non batu bara.
PT United Tractors Tbk (UNTR) makin gencar melebarkan sayap pada bisnis non batu bara.

Sebelumnya diberitakan, PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), telah menyelesaikan transaksi dengan Nickel Industries Limited (NIC) atas pengambilan 857 juta saham biasa baru yang dikeluarkan NIC setara dengan Rp 9,3 triliun (asumsi kurs Rp 9.874,65). 

"Total nilai transaksi adalah sebesar AUD$942,7 juta," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis dalam keterangan resminya, Jumat (22/9/2023).

NIC adalah perusahaan terkemuka di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera. 

Sementara itu, NIC memiliki 80 persen saham di PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel) yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP. NIC memiliki saham mayoritas dan mengoperasikan dua belas lines Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Dikutip dari Half Year 2023 Reports yang di disampaikan oleh NIC, sepanjang semester I 2023, NIC telah memproduksi sebanyak 59.957 ton logam nikel yang terdiri dari 49.792 ton Nickel Pig Iron (NPI) dan 10.165 ton Nickel Matte dari fasilitas smelter yang dimiliki dan telah menambang sebanyak 5,2 juta wet metric tons (wmt) bijih nikel yang terdiri dari 1,4 juta wmt bijih saprolit dan sebanyak 3,8 juta wmt bijih limonit dari tambang nikel Hengjaya.

 Aksi strategis United Tractors dalam pengambilan 19,99 persen kepemilikan saham di NIC merupakan salah satu langkah penting dalam diversifikasi dan ekspansi bisnis di industri mineral.

 

Menuju Akuisisi Tambang

Komatsu, produk PT United Tractors Tbk (UNTR). (Foto: Laman United Tractors)
Komatsu, produk PT United Tractors Tbk (Foto: Laman United Tractors)

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk melalui anak usahanya bakal mengakuisisi 19,99 persen saham Nickel Industries Limited (NIC) senilai 943 juta dolar Australia atau setara Rp 9,38 triliun (asumsi kurs Rp 9.951 per dolar Australia).

United Tractors melalui anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan, PT Danusa Tambang Nusantara, mengumumkan penandatanganan Share Subscription Agreement (SSA) untuk melakukan pengambilan 19,99%  kepemilikan saham di Nickel Industries Limited yang tercatat di Australian Securities Exchange Ltd (ASX) pada hari ini, Jumat, 9 Juni 2023.

Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma mengatakan, akuisisi strategis saham minoritas di industri nikel merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis perusahaan. Langkah ini akan membangun strategi nikel terintegrasi dan ekspansi grup perseroan dalam rantai pasok kendaraan listrik.

PT Danusa Tambang Nusantara juga telah menandatangani suatu perjanjian tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam investasi langsung pada pembangunan fasilitas pengolahan HPAL NIC yang akan datang (Collaboration Agreement). 

Menurut ia, investasi ini jika dilakukan berpotensi memberikan peluang lebih lanjut bagi perseroan untuk memperluas portofolionya dalam produksi nikel yang penting bagi pengembangan baterai dan kendaraan listrik.

Keputusan PT Danusa Tambang Nusantara untuk melakukan investasi tersebut bergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu dan penyelesaian uji tuntas yang dapat diterima perseroan.  

"Secara keseluruhan, investasi ini sejalan dengan salah satu aspirasi keberlanjutan perseroan, yaitu mengembangkan dan mencapai portofolio bisnis yang tangguh dan berkelanjutan, terutama di sektor non-batubara," kata Frans dalam keterangan resminya, Jumat (9/6/2023).

Selain itu, penyelesaian transaksi tidak bergantung pada dilaksanakannya investasi oleh PT Danusa Tambang Nusantara berdasarkan Collaboration Agreement.

 

 

Rincian Rencana

Komatsu, produk PT United Tractors Tbk (UNTR). (Foto: Laman United Tractors)
Komatsu, produk PT United Tractors Tbk (UNTR). (Foto: Laman United Tractors)

Berdasarkan SSA, NIC akan menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada Perseroan dengan harga 1,10 dolar Australia per saham dengan total investasi Perseroan sebesar 943 juta dolar Australia.

Penyelesaian transaksi ini tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasarkan peraturan pencatatan ASX. 

NIC adalah perusahaan terkemuka di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera. 

NIC memiliki 80%  saham di PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel) yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP. NIC memiliki saham mayoritas pada dan mengoperasikan dua belas lines rotary kiln electric furnace (RKEF). 

Bahkan, NIC juga memperluas strategi nikel baterai melalui konversi RKEF lines yang sudah ada untuk memproduksi class 1 nickel matte, serta melalui perjanjian untuk membangun fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL), untuk memasok permintaan pasar atas baterai kendaraan listrik yang terus meningkat.  

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya