Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 30 November 2023. Indeks Dow Jones menguat ke level tertinggi baru pada 2023 seiring data inflasi yang lebih tenang dan laba Salesforce yang kuat.
Dikutip dari CNBC, Jumat (1/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 520 poin atau 1,47 persen ke posisi 35.950,89. Posisi indeks Dow Jones tersebut melampaui level tertinggi tahun ini sebelumnya pada Agustus 2023.
Baca Juga
Indeks S&P 500 bertambah 0,4 persen menjadi 4.567,80. Namun, indeks Nasdaq merosot sekitar 0,2 persen ke posisi 14.226,22 karena investor mengambil sejumlah keuntungan pada saham teknologi besar yang memimpin kebangkitan pada November 2023.
Advertisement
Pada November 2023, indeks Dow Jones berhasil ditutup menguat 8,9 persen. Kenaikan tersebut mematahkan penurunan beruntun dalam tiga bulan. Indeks S&P 500 melonjak 8,9 persen pada November 2023, sedangkan indeks Nasdaq naik 10,7 persen.
Dua indeks acuan itu memiliki kinerja bulanan terbaik sejak Juli 2022 dan diperdagangkan sekitar 1 persen dari level tertingginya masing-masing pada 2023 di wall street.
“Banyak hal yang kita lihat pada November hanyalah realisasi perekonomian masih berjalan baik, konsumen tangguh dan the Fed menahan diri, lebih dari apapun,” ujar Chief Investment Officer Independent Avdisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, dengan asumsi kondisi tersebut bertahan antara sekarang dan akhir tahun yang merupakan skenario paling mungkin dilakukan sehingga pasar akan terus bergerak menguat.
“Pada 2022, kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk memikirkan apa yang mungkin salah, dan kami benar-benar tidak habiskan waktu memikirkan apa yang mungkin berjalan baik. 2023 adalah kisah tentang banyak hal yang berjalan baik,” ia menambahkan.
Selain itu, kenaikan indeks Dow Jones juga didorong saham perusahaan perangkat lunak cloud Salesforce. Saham Salesforce melonjak 9,4 persen didukung laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal ketiga tahun fiskal.
Bisnis data cloud Salesforce yang pendapatannya meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya, dan produk kecerdasan buatannya Einstein GPT yang berada di balik laporan positif tersebut.
Data Inflasi
Saham perusahaan layanan kesehatan UnitedHealth Group, Johnson&Johnson, Merck, dan Amgen juga memimpin indeks lebih tinggi.
Data yang dirilis pada Kamis pagi ini menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi favorit the Federal Reserve (the Fed) naik 3,5 persen yoy, melambat dari kenaikan tahunan 3,7 persen pada bulan sebelumnya.
Angka-angka ini adalah yang terbaru dari serangkaian data inflasi positif yang terlihat pada November yang menyebabkan pelaku pasar menyimpulkan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mungkin akan menaikkan suku bunga dan bahkan dapat mulai menurunkannya pada 2024.
“Apa yang mendorong pasar pada akhirnya adalah perubahan kebijakan moneter,” ujar Global Macro Strategist Carson Group, Sonu Varghese.
Ia menuturkan, volatilitas yang lebih rendah juga dapat mendorong lebih banyak uang masuk ke pasar karena masyarakat menumbuhkan kembali portofolionya dan meningkatkan eksposur terhadap saham.”Kami pikir harga tertinggi baru pasti mungkin terjadi,” ujar dia.
Advertisement
Imbal Hasil Obligasi AS Merosot
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melemah pada November 2023 seiring dirilisnya data inflasi yang menurun sehingga membantu meningkatkan sentimen terhadap saham. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik menjadi 4,34 persen pada perdagangan Kamis pekan ini.
Saham-saham teknologi menjadi pemenang terbesar pada November 2023. Akan tetapi, investor mengambil sebagian dari saham-saham itu ketika bulan tersebut hampir berakhir.
Saham Nvidia turun 2,9 persen pada perdagangan Kamis pekan ini. Namun, sepanjang November 2023, saham Nvidia melonjak 14,7 persen. Saham Tesla turun 1,7 persen. Sementara itu, saham Alphabet dan Meta masing-masing turun 1,8 persen dan 1,5 persen.
Penutupan Wall Street pada 29 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Rabu, 29 November 2023. Indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup mendekati posisi mendatar, tetapi rata-rata indeks acuan mencatat kenaikan terbesar pada 2023.
Dikutip dari CNBC, Kamis (30/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 13,44 poin atau 0,04 persen ke posisi 35.430,42. Indeks S&P 500 melemah 0,09 persen ke posisi 4.550,58. Indeks Nasdaq tergelincir 0,16 persen ke posisi 14.258,49.
Sementara itu, indeks acuan mendekati level tertinggi pada November 2023. Untuk mencapai penutupan pada level tertinggi, indeks Dow Jones perlu naik sekitar 0,5 persen pada 2023. Indeks S&P 500 berjarak sekitar 0,8 persen dari penutupan tertinggi tahun ini, sedangkan indeks Nasdaq sekitar 0,7 persen.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham General Motors (GM) naik sekitar 9,4 persen setelah perusahaan mengumumkan pembelian kembali atau buyback USD 10 miliar dan kerek dividen. Saham NetApp melonjak 14,6 persen seiring laba yang lebih baik.
Advertisement
Gerak Saham Philips 66
Saham Philips 66 menguat 3,6 persen setelah Ellliott Investment Management membeli saham senilai USD 1 miliar di perusahaan energi tersebut.
Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun di bawah 4,3 persen untuk pertama kalinya sejak September, memberikan dukungan terhadap valuasi saham. Data yang dirilis pada Rabu pekan ini menunjukkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2023 tumbuh pada tingkat tahunan yang lebih kuat dari perkiraan sebesar 5,2 persen.
Peningkatan tersebut terutama berasal dari revisi belanja pemerintah dan investasi pada bangunan non-perumahan. "Kita mungkin perlu mencerna kenaikan dan saya tidak terkejut jika hal itu terjadi pada awal Desember, yang secara historis cenderung kita lihat," ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall.
Ia menuturkan, pada saat yang sama, Desember secara historis adalah bulan terbaik dalam setahun dengam mengalahkan kinerja rata-rata. Hal ini seiring ada kenaikan frekuensi perdagangan. "Jadi saya tidak terkejut kami terus mengalami pergerakan positif di pasar antara sekarang dan akhir tahun," tutur dia.