Tower Bersama Infrastructure Tebar Dividen Interim Rp 25 per Saham, Cek Jadwalnya

Tower Bersama Infrastructure akan membagikan dividen interim sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada awal Desember 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Des 2023, 13:17 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 15:38 WIB
Tower Bersama Infrastructure Tebar Dividen Interim Rp 25 per Saham, Cek Jadwalnya
Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (5/12/2023), Tower Bersama Infrastructure akan membagikan dividen interim sebesar Rp 25  per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 1 Desember 2023.

Sementara itu, hingga 30 September 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 1,11 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 5,04 triliun serta total ekuitas senilai Rp 11,28 triliun. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim TBIG: 

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 12 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 13 Desember 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 14 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 15  Desember 2023
  • Recording date: 14 Desember 2023
  • Pembayaran dividen: 27 Desember 2023

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBIG) mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 4,953 triliun dan Rp 4,286 triliun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2023.

Jika triwulan ketiga ini disetahunkan, total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp 6,692 triliun dan Rp 5,770 triliun.

TBIG memiliki 41.572 penyewaan dan 22.292 sites telekomunikasi per 30 September 2023. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 22.175 menara telekomunikasi dan 117 jaringan DAS.

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.455, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,87x.

“Di sembilan bulan pertama 2023, kami telah menambahkan 2.260 penyewaan ke dalam portofolio kami yang terdiri dari 524 sites telekomunikasi dan 1.736 kolokasi. Dikarenakan rekonfigurasi jaringan IOH yang sedang berlangsung dan tidak diperbarui sewa beberapa penyewaan IOH yang akan berakhir, penambahan sewa bersih Grup tersebut lebih rendah selama sembilan bulan tahun 2023,” ujar CEO TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterangannya, Sabtu, 2 Desember 2023.

Diversifikasi Pendanaan

20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Indonesia menargetkan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia tenggara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Per 30 September 2023, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 27,606 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 4,870 triliun.

Dengan saldo kas yang mencapai Rp802 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 26,804 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 4,068 triliun.

Menggunakan EBITDA kuartal ketiga 2023 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,6x.

"Kami terus memperkuat dan mendiversifikasi sumber pendanaan utang kami. Selain Fasilitas Pinjaman Revolving dengan komitmen dan Program Obligasi VI sebesar IDR 20 triliun, kami juga memiliki lebih dari IDR 5 triliun dalam pinjaman Bilateral IDR dalam negeri. Struktur utang kami tetap kokoh - dengan harga yang kompetitif, sepenuhnya terlindungi, dan ketersediaan fasilitas yang belum dicairkan,” komentar Helmy Yusman Santoso, CFO TBIG.

Tower Bersama Infrastructure Tawarkan 102,04 Juta Saham Treasuri

Melihat Perawatan Tower Telekomunikasi di Kepulauan Seribu
Sebuah tower terlihat di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana melakukan pengalihan 102.046.000 lembar saham treasuri hasil pembelian kembali (buyback) kepada Bersama Digital Infrastructure Asia Lte Ltd.

Calon pihak penerima merupakan perusahaan induk investasi (investment holding company) dan jasa konsultasi manajemen (management consultancy services), yang tak lain adalah pengendali perseroan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/8/2023), saham treasuri yang dialihkan itu berasal dari pembelian kembali atau buyback yang dilakukan perseroan pada 4 Mei 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023.

Pada periode tersebut, perseroan melakukan pembelian kembali 102.046.000 lembar saham. Penjualan saham treasuri dilakukan di luar bursa efek melalui pasar negosiasi. Jangka waktu pelaksanaan penjualan saham hasil pembelian kembali akan dilakukan dalam beberapa tahap.

Dimulai pada 30 Agustus 2023, dan akan berlangsung sampai dengan tanggal yang tidak lebih lama dari 31 Maret 2023. Harga pelaksanaan saham hasil buyback mengacu pada pasal 13 huruf (a) POJK nomor 2/POJK.04/2023.

Harga pengalihan saham hasil buyback tidak boleh lebih rendah dari mana yang lebih tinggi di antara harga penutupan perdagangan hari di Bursa Efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham hasil buyback, atau harga rata-rata penutupan perdagangan harian bursa efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham hasil buyback. Belum lama ini, Tower Bersama Infrastructureberencana melakukan perpanjangan periode buyback hingga November 2023.

Namun, belum lama rencana diumumkan, perseroan berubah pikiran dan membatalkan perpanjangan buyback. Rencana perpanjangan periode pembelian kembali saham saat itu sehubungan dengan berakhirnya periode pembelian kembali saham perseroan pada 3 Agustus 2023.

Sementara masih terdapat sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari rencana pembelian sebanyak banyaknya 1.132.849.900 saham. Sampai dengan 3 Agustus 2023, perseroan telah membeli kembali sebanyak 102.046.000 saham.

 

Tower Bersama Infrastructure Batalkan Perpanjangan Buyback Saham

Melihat Perawatan Tower Telekomunikasi di Kepulauan Seribu
Petugas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan rutin tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membatalkan rencana perpanjangan periode pembelian kembali saham perseroan (buyback). Sebelumnya perseroan berencana melakukan perpanjangan buyback saham hingga November 2023.

"Perseroan membatalkan surat perseroan nomor 563/TBG-TBI-00/FIN/05/VII/2023 tanggal 3 Agustus 2023 perihal laporan informasi atau fakta material terkait rencana perpanjangan pertama periode pembelian kembali saham perseroan," ungkap Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Helmy Yusman Susanto dalam pengumuman terbaru pada keterbukaan informasi Bursa, Jumat (4/8/2023).

Pada pengumuman 3 Agustus 2023, TBIG berencana memperpanjang periode pembelian kembali saham perseroan. Perpanjangan periode pembelian kembali saham ini sehubungan dengan berakhirnya periode pembelian kembali saham perseroan pada 3 Agustus 2023.

Sementara masih terdapat sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari rencana pembelian sebanyak banyaknya 1.132.849.900 saham. Sampai dengan 3 Agustus 2023, Tower Bersama Infrastructure telah membeli kembali sebanyak 102.046.000 saham.

"Pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan setelah keterbukaan informasi 3 Agustus 2023. Sehingga periode perpanjangan kembali 4 Agustus 2023 sampai dengan 3 November 2023," kata Helmy sebelumnya.

Perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.

Perseroan mulanya juga berkeyakinan pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan tidak berpengaruh terhadap pendapatan perseroan. Hal itu mengingat perseroan memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk melakukan pembelian kembali saham bersamaan dengan menjalankan kegiatan usaha perseroan, termasuk kebutuhan belanja modal.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya