Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memperkirakan perolehan nilai kontrak sebesar Rp 31,5 triliun hingga akhir tahun ini. Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad mengatakan, angka tersebut diharapkan masih bisa lebih tinggi dengan sisa waktu yang ada.
"Kalau kita yang sudah bisa kita pastikan 2023 di angka Rp 31,5 triliun. Namun kita harap ini lebih besar kalau keputusan-keputusan tender bisa direalisasikan di tahun ini," kata Novel dalam konferensi pers, dikutip Kamis (14/12/2023).
Baca Juga
Sampai dengan November 2023, PTPP telah merealisasikan kontrak baru senilai Rp 30,2 triliun. perolehan tersebut bersumber dari sejumlah proyek yang sudah berjalan. Perseroan sampai dengan saat ini juga masing mengikuti sejumlah tender. "Kita masih ikuti beberapa tender lagi yang sudah berjalan dan harapannya bisa diputuskan di tahun ini agar sesuai dengan target. Itu tergantung dari pihak pemberi kerja, tapi proses sedang berjalan," imbuh Novel.
Advertisement
Mayoritas raihan kontrak PT PP saat ini didominasi proyek APBN dan BUMN dengan porsi sekitar 78 persen. Untuk tahun depan, perseroan optimis dapat mencatatkan nilai kontrak lebih baik dari tahun ini dengan porsi APBN dan BUMN sekitar 85 persen.
"2024 porsinya hampir sama antara 80-85 persen didominasi BUMN dan APBN. Perkiraan kami di triwulan III 2024 swasta sudah mulai akan bergerak lagi. Harapannya juga pemilu berjalan lancar," pungkas Novel.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 13 Desember 2023, harga saham PTPP naik 0,98 persen ke posisi Rp 515 per saham. Nilai transaksi saham GOTO sebesar Rp 12,06 miliar dan volume perdagangan 23,18 juta saham. Total frekuensi perdagangan 2.099 kali.
PTPP Bidik Pendapatan Tumbuh 10% pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengincar pertumbuhan pendapatan 10 persen pada 2024. Target pendapatan itu telah mempertimbangkan sentimen pemilihan umum (Pemilu).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto mengakui, angka itu cukup konservatif mempertimbangkan sentimen pemilihan umum (pemilu) serentak yang dilaksanakan tahun depan.
"Dengan adanya perubahan Dewan Komisaris, kami perlu pembahasan lagi. Tapi ancer-ancernya target RKAP 2024, karena menyangkut pemilu dan dilihat dari track record terdahulu, memang tidak terlalu tinggi dari capaian 2023. Berkisar antara 5-10 persen saja kenaikannya," kata Agus dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Harapannya, transisi kepemimpinan Presiden berikutnya berjalan mulus dan kondusif. Sehingga dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha. Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menambahkan, pihaknya optimistis tahun depan perseroan dapat mencatatkan kinerja solid lantaran terdapat potensi besar baik dari segmen BUMN maupun swasta.
"Kita konsentrasi dengan proyek yang sudah kita dapatan dan tetap konsentrasi untuk mendapatkan (proyek baru) atau target-target yang sudah kita proses untuk RKAP 2024. Potensi proyek ke depan masih besar baik BUMN maupun swasta. Carry over kami di 2024 juga masih cukup besar," kata Novel.
Pada perdagangan Rabu, 13 Desember 2023 saham PTPP ditutup naik 0,98 persen ke posisi 515. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham PTPP tercatat sebanyak 2.099 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 23,18 juta lembar saham senilai Rp 12,06 miliar.
Advertisement
Hasil RUPSLB PTPP
Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu 13 Desember 2023.
Rapat tersebut menyetujui pengangkatan Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama. Saat ini, Dhony diketahui merupakan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara mendampingi Bambang Susantono sejak dilantik oleh presiden Joko Widodo, pada 10 Maret 2022.
Dhony menggantikan Komisaris Utama PT PP sebelumnya, Andi Gani Nena Wea yang mengundurkan diri sehubungan dengan pengangkatan dirinya sebagai Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud. Selain Dhony, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Jaya Kesuma sebagai Komisaris Perseroan seiring pengunduran diri Ayodhia GL Kaleke.
"Rapat menyetujui pengunduran diri dua Komisaris yaitu Andi Gani Nena Wea sebagai Komisaris Utama dan Ayodhia GL Kaleke sebagai Dewan Komisaris. Penggantinya adalah Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan Jaya Kesuma, S.H.,M.Hum," ujar Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Sementara tidak ada perubahan nama untuk jajaran Direksi. Dengan demikian, susunan manajemen PT PP menjadi sebagai berikut:
KomisarisKomisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Dhony Rahajoe
Komisaris Independen: Istiono
Komisaris Independen: Jaya Kusuma
Komisaris: Ernadhi Sudarmanto
Komisaris: Loso Judijanto
DireksiDirektur Utama: Novel Arsyad
Direktur: Agus Purbianto
Direktur: Yuyus Juarsa
Direktur: Yul Ari Pramuraharjo
Direktur: Eddy Herman Harun
Direktur: Sinur Linda Gustina Manurung
PTPP Rampungkan Proyek RSUP Kota Kupang Senilai Rp 420 Miliar
Sebelumnya diberitakan. emiten konstruksi milik BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kota Kupang, pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/12/2023) pembangunan rumah sakit tersebut merupakan proyek Kerjasama Operasi (KSO) antara PT PP Tbk dan Hutama Karya dengan nilai proyek sekitar Rp 420 miliar. Pendanaan proyek ini berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Saat peresmian hadir juga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, Pj. Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, Wali Kota Kupang Fahrensy Funay, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi (Nafsiah Mboi), Direktur RSUP dr. Ben Mboi, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad dan Direktur BUMN karya beserta jajaran.
Proyek RSUP Kota Kupang ini menempati lahan seluas 11 hektare di Jalur XL, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Masa pelaksanaan proyek dari 2 Desember 2020 - 15 Desember 2022 dengan porsi KSO sebanyak 55 persen PTPP dan 45 persen Hutama Karya.
RSUP Kota Kupang terdiri dari 7 bangunan utama dan 9 bangunan penunjang, dengan fasilitas 162 tempat tidur rawat inap, 36 tempat tidur perawatan intensif (ICU, CVCU, NICU, PICU), dan 12 tempat tidur perawatan PIE, diharapkan pembangunan RSUP Kota Kupang ini memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.
Advertisement
Menambah Portofolio PTPP
"Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi ini adalah Rumah Sakit terbesar yang berlokasi di Indonesia Timur, utamanya di NTT, memiliki Luas Bangunan 35.258 M2 dan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp420 Miliar. Dengan pembangunan infrastruktur Rumah Sakit dan alat kesehatan super modern di RSUP dr. Ben Mboi, diharapkan masyarakat di wilayah Indonesia Timur tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta, cukup di sini semuanya bisa tangani,” kata Presiden Joko Widodo dalam peresmian.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengaku bangga atas penyelesaian proyek ini, dengan diresmikan RSUP dr. Ben Mboi Kota Kupang ini, bertambah juga portofolio PTPP dalam pembangunan Rumah Sakit.
"Kami bersyukur proyek ini telah selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI dan dengan demikian kami dapat membuktikan bahwa PTPP kompeten dalam sektor pembangunan Rumah Sakit,” kata Novel.
Selain itu, ia mengatakan, dengan keberhasilan dalam pengerjaan proyek RSUP Ben Mboi dapat menjadi acuan dalam penyelesaian Proyek serupa berikutnya.
Saat ini, PTPP memiliki proyek RS UPT Vertikal di Makassar, RSU Adhyaksa Banten, RS Rengasdengklok, RS AMC Banjarmasin, Bali International Hospital Sanur, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, serta RS Dharmais di Jakarta.
"Tentunya kami optimis dalam penyelesaian proyek tersebut sesuai dengan mutu dan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident, serta selalu berkomitmen untuk kelestarian lingkungan,” pungkasnya.