Liputan6.com, Jakarta - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (the Fed) memberikan sinyal adanya penurunan suku bunga acuan pada 2024. Hal itu menjadi angin segar bagi sejumlah sektor yang selama ini tertekan kenaikan suku bunga, seperti sektor teknologi digital dan e-commerce.
Di dalam negeri, sejumlah saham teknologi digital menunjukkan penguatan usai sinyal penurunan suku bunga the Fed tersiar. Melansir data RTI, saham PT GoTo Dojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 5,62 persen ke posisi 94 pada Kamis, 14 Desember kemarin. Dalam sepekan, harga saham GOTO masih terkoreksi 12,96 persen. Namun sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham GOTO telah naik 3,3 persen.
Baca Juga
Selanjutnya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup naik 4,08 persen ke posisi 204. Dalam sepekan, harga saham BUKA naik 0,99 persen, dan mengalami perubahan 22,14 persen ytd.
Advertisement
Sementara saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli naik 0,84 persen ke posisi 480. Dalam sepekan, harga saham BELI naik 0,42 persen. Sedangkan sejak awal tahun, harga saham BELI naik 2,13 persen.
Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli menilai emiten-emiten teknologi digital ke depan akan sangat diuntungkan jika prediksi tren penurunan suku bunga global terealisasi pada 2024. Penurunan suku bunga diyakini akan menggenjot daya beli masyarakat sehingga mendorong kinerja perusahaan-perusahaan tersebut.
“Kami menilai perusahaan-perusahaan teknologi dan keuangan digital berpotensi untuk membukukan EBITDA disesuaikan (adjusted EBITDA) yang positif dalam beberapa tahun ke depan jika tren penurunan suku bunga akan terealisasi pada akhir tahun depan.” ujar Christopher dikutip Jumat, (15/12/2023).
Adjusted EBITDA adalah laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) disesuaikan dengan mengecualikan hitungan dari pendapatan yang tidak berkelanjutan (non-recurring), tidak biasa, dan hanya satu waktu. Hitungan adjusted EBITDA lumrah digunakan untuk membandingkan beberapa perusahaan yang bisnisnya beragam tetapi berada di industri yang sama.
Saham Pilihan dari Mirae
Dia mengatakan, ada dua perusahaan teknologi digital yang menjadi perhatian Mirae Asset saat ini, yaitu PT Bukalapak.com Tbk, dengan rekomendasi trading buy dan TP pada level Rp 240.
Kemudian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan rekomendasi Hold dan TP pada posisi Rp 94. BUKA, tutur Christopher, akan diuntungkan dari ekspansi di segmen specialty verticals dan segmen online to offline (O2O) melalui program Mitra Bukalapak ketika kondisi makroekonomi di Indonesia membaik.
Dia mengatakan faktor lain yang akan mendukung kinerja BUKA adalah posisi adjusted EBITDA perseroan yang lebih dulu berpotensi berbalik positif dibanding pesaing pada akhir tahun 2023.
Di sisi lain, GOTO dinilai memiliki prospek kinerja yang lebih cerah dibanding sebelumnya setelah pembelian 75 persen saham PT Tokopedia (Tokped) oleh ByteDance yang mengendalikan TikTok. Dia meyakini kinerja adjusted EBITDA perseroan akan semakin cepat positif dibanding prediksi sebelumnya.
Prospek GOTO itu didukung oleh lima faktor. Pertama, prediksi dikuasainya pangsa pasar gross merchandise value (GMV) e-commerce setelah akuisisi Tokopedia oleh TikTok sekitar 40 persen-50 persen.
Kedua, keuangan yang lebih fleksibel. Ketiga, keuntungan dari penjualan live (live commerce) karena pengguna TikTok di Indonesia adalah tertinggi kedua di dunia.
Keempat, potensi cross selling 125 juta pengguna TikTok untuk layanan dan produk lain GOTO. Kelima, penurunan beban biaya GOTO karena beban Tokopedia tidak lagi terkonsolidasi ke kinerja GoTo Gojek Tokopedia.
Meskipun masih merekomendasi hold untuk GOTO, dia mengatakan saat ini rekomendasi tersebut masih dalam kajian untuk diubah (under review) seiring dengan berita akuisisi mayoritas saham Tokopedia yang baru dilakukan TikTok.
Karena itu, dia mengatakan masih memantau perkembangan dari emiten-emiten keuangan digital dan sektor terkait, termasuk detail resmi akuisisi saham Tokopedia senilai USD 1,5 miliar tersebut.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Tengok Prospek Saham GOTO Usai Kolaborasi Tokopedia-TikTok
Sebelumnya diberitakan, emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi perbincangan hangat belakangan usai mendapat suntikan dana dari TikTok. Tak main-main, TikTok mengumumkan investasi USD 1,5 miliar kepada entitas grup GOTO, Tokopedia.
Langkah ini disebut menjadi sentimen positif untuk kinerja GOTO. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menilai, adanya suntikan modal dari TikTok menjadi prospek baik untuk GOTO melakukan ekspansi bisnis ke depan. Kemitraan ini juga berpotensi membawa GOTO menjadi pengelola marketplace terbesar.
"Bergabungnya TikTok berpotensi membawa GOTO menjadi marketplace terbesar di Indonesia dan juga meningkatkan transaksi di GOTO. Hal ini menjadi sentimen positif dan membuat pergerakan harga saham GOTO menjadi positif untuk ke depannya," kata Andhika kepada Liputan6.com, Kamis (14/12/2023).
Di sisi lain, sinyal penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed disebut turut menjadi sentimen positif untuk perusahaan teknologi, termasuk GOTO.
Untuk itu, Andhika merekomendasikan buy GOTO pada target 120. Prospek positif sektor teknologi di tengah sinyal penurunan suku bunga turut diamini oleh Pengamat Pasar Modal, Lanjar Nafi. Secara umum, persepsi arah suku bunga yang bergerak lebih rendah menjadi sentimen positif untuk sektor teknologi.
Dampak Positif
Sebab, biaya untuk melakukan ekspansi dalam konteks pembiayaan modal menjadi relatif lebih rendah, baik berupa pinjaman ke bank ataupun penerbitan obligasi.
"Beberapa perusahaan di sektor teknologi dan inovasi dapat merasakan dampak positif, terutama jika suku bunga yang lebih rendah mendorong pengeluaran perusahaan untuk investasi dan pengembangan menjadi lebih murah," imbuh Lanjar dalam kesempatan berbeda.
Pada perdagangan Kamis, 14 Desember 2023, saham GOTO terpantau konsisten berada di zona hijau. Saat berita ini ditulis, saham GOTO terpantau naik 5,62 persen ke posisi 94 jelang penutupan. Saham GOTO dibuka pada posisi 95 dan sentuh posisi tertinggi hari ini pada level 97.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 46.915 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 8,32 miliar lembar senilai Rp 783,16 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO masih terkoreksi 2,11 persen. Namun sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham GOTO naik 3,30 persen.
Advertisement
Direktur Utama Patrick Walujo Beli Saham GOTO Rp 5 Miliar
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Sugito Walujo menambah kepemilikan saham GOTO pada 13 Desember 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (14/12/2023), Patrick Walujo membeli 56.180.000 lembar saham seri A dengan harga raya-rata pembelian Rp 89 per saham. Dengan demikian, total nilai pembelian Rp 5 miliar. Jumlah saham yang dibeli tersebut setara 0,005 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Pembelian saham GOTO dilakukan di pasar regular BEI pada 13 Desember 2023. Adapun saham dimiliki secara langsung dan terdaftar atas nama Sugito Walujo.
“Transaksi pembelian saham dilakukan untuk tujuan investasi pribadi,” tulis Patrick Walujo dalam keterbukaan informasi BEI.
Setelah transaksi tersebut, Patrick Walujo mengenggam 267.250.000 saham seri A atau setara 0,02 persen. Sebelumnya ia memiliki 211.070.000 saham seri A atau setara 0,02 persen.
Sebelumnya diberitakan, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu, 13 Desember 2023. Harga saham GOTO berada di level Rp 89 per saham.
Melansir data RTI, saham GOTO dibuka turun pada posisi Rp 93 per saham dari harga awal Rp 94. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 94 dan terendah Rp 88 per saham. Total frekuensi perdagangan GOTO tercatat sebanyak 47,474 kali dengan volume perdagangan 6,16 miliar dan nilai transaksi Rp 555,76 miliar.