Citra Nusantara Gemilang Bidik Pertumbuhan Pendapatan hingga 30% Usai IPO

Direktur Utama Citra Nusantara Gemilang Andika Purwonugroho menuturkan, pihaknya menargetkan peningkatan pendapatan sekitar 20-30% dan laba sekitar 4-5% pada 2024.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Jan 2024, 12:38 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2024, 12:38 WIB
Citra Nusantara Gemilang Bidik Pertumbuhan Pendapatan hingga 30% Usai IPO
Pencatatan perdana saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) pada Senin, 8 Januari 2024. (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.co, Jakarta - PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) bakal melebarkan sayapnya usai menuntaskan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Alhasil, Perseroan optimistis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2024 

Direktur Utama Citra Nusantara Gemilang Andika Purwonugroho menuturkan, pihaknya menargetkan peningkatan pendapatan sekitar 20-30% dan laba sekitar 4-5% pada 2024. Ini mengingat, perusahaan bakal menambah jumlah depo gas dan mengembangkan segmen ritel. 

"Target kami memang di tahun 2024 itu ada peningkatan sekitar 20-30% dari sisi revenue (pendapatan). Kemudian dari sisi laba kami targetkan naik sekitar 4-5%," kata Andhika dalam konferensi pers Citra Nusantara Gemilang, Senin (8/1/2024). 

Ia melanjutkan, ke depannya, Citra Nusantara Gemilang akan terus memgembangkan segmen pelanggan. Dalam lima tahun ke depan, Perseroan tidak hanya membidik segmen pelanggan industri besar, akan tetapi mulai membuka peluang untuk segmen yang menengah dan kecil. 

"Kami ada roadmap lima tahun ke depan tidak hanya industri besar, tapi ke menengah dan kecil itu jadi concern kami ke depan bagaimana pun segmen ini menjadi peluang buat kami," kata dia. 

Ke depannya, ia menjelaskan, selain mengembangkan LNG dengan menggunakan dana hasil IPO, CGAS juga berencana melakukan ekspansi usaha ke beberapa daerah dengan membangun mother station baru yang lebih mendekati target pasar, yakni di Grobogan Purwodadi, Jawa Tengah dengan kapasitas plant 1,5 MMSCFD dan mother station di Majalengka berkapasitas plant 1 MMSCFD, serta mother station di Manyar, Gresik, Jawa Timur berkapasitas plant 2 MMSCFD. 

Harga Kompetitif

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harapannya dengan pendistribusian lokasi usaha, Perseroan dapat menjangkau dan melayani lebih banyak konsumen dari berbagai segmen.

Dia menyampaikan, sejauh ini CGAS menawarkan harga kompetitif yang bisa menciptakan penghematan biaya bagi pelanggan metering yang terkalibrasi, sehingga bisa memperoleh hasil pemakaian CNG secara terukur dan tepat.

Jaringan distribusi Perseroan maupun entitas anak juga sudah tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa, maka saat ini CNG bisa lebih mudah diperoleh pelanggan. CGAS menerapkan aplikasi SCADA yang terintegrasi, sehingga pelanggan bisa memastikan pengiriman CNG sesuai jadwal.

"CNG merupakan gas yang sangat aman, karena kami selalu menggunakan standar tertinggi keamanan untuk distribusi gas ke pelanggan. Perseroan senantiasa melakukan preventif maintenance terhadap equipment, seperti PRS (Pressure Reduction System), CNG Tubeskid, GTM, metering dan peremajaan equipment yang terjaga dan terjadwal," ujar Andika.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, melalui strategi diversifikasi produk, CGAS meyakini dapat menjadi pilihan bagi pelanggan yang mencari alternatif gas sebagai sumber energi untuk keperluan industri, sehingga bisa terus bertumbuh secara berkesinambungan dan memberikan kontribusi yang semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.

Untuk LNG station yang akan dibangun masih dalam proses regulasi. Targetnya pembangunan tersebut bisa dimulai pada kuartal I 2024 dan commisioning pada akhir tahun ini. 

 

Citra Nusantara Gemilang Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 8 Januari 2024

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Januari 2024. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-2 di BEI pada 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Citra Nusantara Gemilang mencatatkan saham perdana dengan kode saham CGAS. Perseroan nantinya bakal tercatat di papan pengembangan. 

Perseroan bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 531.429.000 saham dengan nilai nominal Rp50 setiap saham. Angka itu mewakili sebanyak 30% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Harga penawaran dipatok sebesar Rp338 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar sebanyak Rp179,62 miliar.

Sebagai pemanis, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 265.714.500 Waran Seri I atau sebesar 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.

Setiap pemegang 2 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp306 setiap Waran Seri I.

Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham Perseroan enam bulan sejak diterbitkan, yaitu 8 Juli 2024 sampai dengan 7 Januari 2025. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I ini sebanyak-banyaknya Rp81,30 miliar. 

 

Dana IPO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam rangka melancarkan aksi IPO tersebut, Citra Nusantara Gemilang menunjuk PT Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. 

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 90% untuk pembayaran dalam rangka pembangunan LNG Station (Liquefied Natural Gas) di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex).

Sekitar 10% akan digunakan Perseroan untuk modal kerja. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (opex). Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. 

Adapun Perseroan berencana untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% persen dari laba bersih tahun berjalan mulai tahun buku 2023. 

Pembagian dividen dilakukan dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya