Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada 4-8 Maret 2024. Bahkan IHSG menembus rekor baru.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/3/2024), IHSG menguat 0,96 persen ke posisi 7.381,90 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada pekan lalu, IHSG ditutup naik 0,23 persen ke posisi 7.311,90.
Baca Juga
Kapitalisasi pasar bursa juga bertambah 0,98 persen menjadi Rp 11.818 triliun pada 4-8 Maret 2024. Kapitalisasi pasar pada pekan lalu di posisi Rp 11.703 triliun. Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 663,69 miliar.
Advertisement
Secara sektor saham (IDX-IC), mayoritas sektor saham melemah pada pekan ini. Sektor saham konsumer siklikal memimpin koreksi dengan turun 2,36 persen, sektor saham properti dan real estate tergelincir 2,08 persen dan sektor saham infrastruktur terpangkas 1,39 persen.
Selain itu, sektor saham teknologi melemah 1,05 persen, sektor saham perawatan kesehatan susut 0,73 persen, dan sektor saham konsumer non siklikal terperosok 0,33 persen. Sementara itu, sektor saham energi mendaki 1,34 persen, sektor saham basic materials menguat 1,17 persen, dan sektor saham industri bertambah 0,11 persen. Selanjutnya sektor saham keuangan melesat 1,2 persen.
Rata-rata volume transaksi harian saham selama sepekan merosot 4,17% menjadi 19,65 miliar lembar dari 20,50 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian saham turun 6,37% menjadi Rp10,47 triliun dari Rp11,19 triliun pada pekan sebelumnya.
Frekuensi transaksi harian saham selama sepekan terpangkas 7,35% menjadi 1,2 juta kali transaksi dari 1,3 juta kali transaksi pada sepekan sebelumnya.
Prediksi IHSG
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas terutama dari batu bara dan minyak mentah yang menguat pada pekan ini. Di sisi lain, diperkirakan optimisme investor meningkat setelah ada pidato dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai potensi pemangkasan suku bunga the Fed pada 2024.
“Dari dalam negeri, sentimen akan pembagian dividen dari emiten-emiten perbankan juga memacu gerak IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada pekan depan dengan waktu perdagangan tiga hari, Herditya menuturkan, IHSG akan cenderung pullback terlebih dahulu setelah berhasil menembus resistance di 7.403 dan mencatat all time high di 7.416. Sedangkan level support di 7.307 dan level resistance 7.420.
“Sentimen kami perkirakan dipengaruhi oleh rilis data inflasi dan IKK Indonesia. Di sisi lain pergerakan harga komoditas dunia yakni batu bara dan minyak mentah juga akan berpengaruh,” ujar Herditya.
Di tengah penguatan IHSG, berikut 10 saham yang masuk top gainers dan losers yang dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI):
Advertisement
Top Gainers
1.PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)
Saham NICE melambung 30,87 persen menjadi Rp 975 per saham dari pekan lalu Rp 745 per saham.
2.PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA)
Saham MAYA melambung 29,09 persen menjadi Rp 284 per saham dari pekan lalu Rp 220 per saham.
3.PT Timah Tbk (TINS)
Saham TINS melambung 26,96 persen menjadi Rp 730 per saham dari pekan lalu Rp 575 per saham.
4.PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)
Saham BEEF melambung 21,01 persen menjadi Rp 288 per saham dari pekan lalu Rp 238 per saham.
5. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Saham BBYB melambung 20,66 persen menjadi Rp 292 per saham dari pekan lalu Rp 242 per saham.
6.PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH)
Saham RSCH melesat 20 persen menjadi Rp 180 per saham dari pekan lalu Rp 150 per saham.
7.PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA)
Saham TNCA melesat 20 persen menjadi Rp 204 per saham dari pekan lalu Rp 170 per saham.
8.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Saham TPIA melesat19,38 persen menjadi Rp 5.575 per saham dari pekan lalu Rp 4.670 per saham.
9.PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
Saham TOBA melesat 16,67 persen menjadi Rp 294 per saham dari pekan lalu Rp 252 per saham.
10.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Saham BRMS melesat 16,43 persen menjadi Rp 163 per saham dari pekan lalu Rp 140 per saham.
Top Losers
1.PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)
Saham SAPX merosot 33,33 persen menjadi Rp 590 per saham dari pekan lalu Rp 885 per saham.
2.PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI)
Saham KICI merosot 31,43 persen menjadi Rp 144 per saham dari pekanlalu Rp 210 per saham.
3.PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI)
Saham SURI merosot 28,82 persen menjadi Rp 326 per saham dari pekan lalu Rp 458 per saham.
4.PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML)
Saham BSML merosot 22,77 persen menjadi Rp 156 per saham dari pekan lalu Rp 202 per saham.
5.PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX)
Saham MPIX merosot 22,40 persen menjadi Rp 97 per saham dari pekan lalu Rp 125 per saham.
6.PT Golden Flower Tbk (POLU)
Saham POLU merosot 21,29 persen menjadi Rp 392 per saham dari pekan lalu Rp 498 per saham.
7.PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF)
Saham IOTF terpangkas 20,77 persen menjadi Rp 206 per saham dari pekan lalu Rp 260 per saham.
8.PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)
Saham MCAS terpangkas 19,49 persen menjadi Rp 2.190 per saham dari pekan lalu Rp 2.720 per saham.
9.PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE)
Saham SMLE terpangkas 18,32 persen menjadi Rp 214 per saham dari pekan lalu Rp 262 per saham.
10.PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)
Saham NFCX terpangkas 17,53 persen menjadi Rp 2.070 per saham dari pekan lalu Rp 2.510 per saham.
Advertisement