IHSG Tersungkur 0,83% pada 25-28 Maret 2024, Investor Asing Lepas Saham Rp 1,9 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,83 persen ke posisi 7.288,81 pada 25-28 Maret 2024 di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mar 2024, 09:50 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2024, 04:00 WIB
IHSG Tersungkur 0,83% pada 25-28 Maret 2024, Investor Asing Lepas Saham Rp 1,9 Triliun
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada perdagangan 25-28 Maret 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada perdagangan 25-28 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah investor asing aktif menjual saham selama sepekan dan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (29/3/2024), IHSG melemah 0,83 persen ke posisi 7.288,81 selama sepekan. Pada pekan lalu, IHSG catat kinerja positif dengan kenaikan 0,30 persen pada 18-22 Maret 2024.

Kapitalisasi pasar susut 0,48% dari Rp11.748 triliun pada pekan lalu menjadi Rp11.692 triliun pada penutupan pekan ini.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian saham terpangkas 10,10% selama sepekan, menjadi 14,83 miliar lembar saham dari 16,50 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham anjlok 10,53% menjadi 1,020 ribu kali transaksi dari 1,139 ribu kali transaksi pada sepekan lalu.

Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 390,5 miliar pada Kamis, 28 Maret 2024. Selama sepekan, investor asing jual saham Rp 1,9 triliun. Selain itu, sepanjang 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp26,28 triliun.

Peningkatan dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 10,88% menjadi Rp11,27 triliun dari Rp10,17 triliun pada sepekan yang lalu.

BEI juga mencatat selama sepekan, terdapat tiga obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024, serta Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024. Ketiga obligasi tersebut dicatatkan pada Kamis, 28 Maret 2024.

Selain itu,  Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial. Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok obligasi sebesar Rp 1,14 triliun.

 

 

Penerbitan Obligasi

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok nominal sebesar Rp 1,5 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas kedua obligasi di atas adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dengan pokok obligasi sebesar Rp 1,17 triliun.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo atas Obligasi adalah idA (Single A) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 adalah 22 emisi dari 18 emiten senilai Rp25,45 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 552 emisi yang diterbitkan oleh 128 emiten dengan nilai outstanding sebesar Rp464,90 triliun dan USD32,362 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 dengan nilai nominal Rp5.915,00 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,19 triliun.

Kinerja IHSG pada 18-22 Maret 2024

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif selama sepekan pada 18-22 Maret 2024. Analis menuturkan, penguatan IHSG terjadi di tengah sentimen global terkait suku bunga bank sentral.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/3/2024), IHSG naik 0,30 persen menjadi 7.350,15 pada 18-22 Maret 2024 dari pekan lalu di posisi 7.328,05. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang naik 0,48 persen menjadi Rp 11.748 triliun. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 11.692 triliun.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham anjlok 7,55% menjadi 1,139 ribu kali transaksi dari 1,233 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian saham tersungkur sebesar 11,67% selama sepekan, menjadi 16,50 miliar lembar saham dari 18,68 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

Selanjutnya, rata-rata nilai transaksi harian saham rontok 40,62% menjadi Rp10,17 triliun dari Rp17,12 triliun pada pekan lalu. Investor asing pada Jumat, 22 Maret 2024 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp372,9 miliar. Selama sepekan, investor asing membeli saham Rp 2,14 triliun. Sepanjang 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp28,25 triliun.

 

Data Ekonomi AS

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 0,3 persen selama sepekan dipengaruhi sejumlah sentimen. Pertama, rilis data industri China. Kedua, rilis suku bunga dari bank sentral China, Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Ketiga, pergerakan harga komoditas terutama harga emas yang menguat.

“Selama sepekan ke depan kami perkirakan IHSG bergerak menguat namun cenderung konsolidasi dengan support di 7.238 dan resistance di 7.416,” ujar dia.

Ia menambahkan, untuk sentimen pekan depan ada sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat antara lain produk domestik bruto (PDB) dan pendapatan individu. “Serta dari China ada rilis data industrial,” kata Herditya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya