Liputan6.com, Jakarta PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih positif di kuartal I-2024 ini. Tercatat, laba bersih perusahaan mencapai Rp 29,55 miliar dalam periode Januari-Maret 2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani menyampaikan ada lonjakan laba usaha dari periode yang sama tahun lalu. Menurut datanya, pada kuartal I 2024, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 69,7 miliar. Angka ini lebih tinggi dari kuartal I-2023 sebesar Rp21,3 miliar.
Baca Juga
Kuartal I-2024 ini, TINS mencatat pencapaian EBITDA sebesar Rp 335 miliar atau 101 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp333 miliar.
Advertisement
"Sehingga, di kuartal I 2024 Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 29,55 miliar," ucap Fina dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
Pendapatan Turun
Meski catatan laba bersih perusahaan mengalami kenaikan, namun secara pendapatan TINS mengalami penurunan tipis. Penurunan pendapatan ini terjadi ditengah naiknya harga jual rata-rata logam timah.
Rinciannya, PT Timah Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun atau menurun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023. Padahal, ada kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 1,9 persen dari USD 26.573 per metrik ton di kuartal I 2023 menjadi USD 27.071 per metrik ton di kuartal I 2024.
Kemudian, ada penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp 1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp 1,76 triliun di kuartal I 2024.
Â
Nilai Aset
Posisi nilai aset Perseroan pada kuartal I 2024 sebesar Rp 12,82 triliun. Sementara posisi liabilitas sebesar Rp 6,46 triliun, turun 2,35 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun karena berkurangnya interest bearing debt dan beban akrual.
Posisi ekuitas sebesar Rp 6,37 triliun, naik 2,01 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp 6,24 triliun.
Indikator keuangan Perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 23,2 persen, Current Ratio sebesar 143,5 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 50,3 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 101,4 persen.
Advertisement