Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada Jumat, 3 Mei 2024 menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 17,68 triliun kepada para pemegang saham.
Dividen ini 72% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 perseroan sebesar Rp 24,56 triliun. Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah mengatakan sebesar Rp 6,88 triliun atau 28% dialokasikan sebagai laba ditahan.
Baca Juga
"Laba yang diberikan kepada para pemegang saham merupakan dividen final dan bukan merupakan dividen interim,” kata Ririek dalam konferensi pers RUPST Telkom Indonesia, Jumat (3/5/2024).
Advertisement
Dengan besaran dividen tersebut, dividen yang akan diterima oleh pemegang saham yakni Rp 178,5 per lembar saham. Pembayaran dividen akan dilakukan selambat-lambatnya pada 6 Juni 2024.
Pada tahun sebelumnya, Telkom membayarkan dividen tunai dari tahun buku 2022 yakni Rp 16,6 triliun atau Rp 167,50 per saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 80% laba bersih Telkom. Artinya pembagian dividen TLKM turun dibandingkan periode 2022.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi menuturkan, meski dari sisi dividend payout ratio alami penurunan, tetapi secara keseluruhan tumbuh dibanding tahun lalu.
"Payout ratio menurun tapi kalau kita lihat Rupiah per sahamnya meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 167,50 sekarang Rp 178,5, tumbuh 6,5 persen jadi sebenarnya per sahamnya tumbuh dan absolute amount dividen sebenarnya tumbuh,” ujar Heri.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Mei 2024, harga saham TLKM naik 1,28 persen ke posisi Rp 3.160 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 60 poin ke posisi Rp 3.180 per saham. Harga saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.180 dan terendah Rp 3.120 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.839 kali dengan volume perdagangan 1.620.338 saham. Nilai transaksi Rp 511,1 miliar.
Kinerja Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mengumumkan kinerja perseroan pada kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan tipis pada pendapatan. Namun, seiring meningkatnya pos beban, laba perseroan pada kuartal I turun tipis.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4/2024), Telkom Indonesia membukukan pendapatan Rp 37,43 triliun atau naik 3,71 persen dari pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 36,09 triliun.
Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 9,63 triliun, beban penyusutan dan amortisasi Rp 8,09 triliun, dan beban karyawan Rp 4,13 triliun. Kemudian beban interkoneksi Rp 1,52 triliun, beban pemasaran Rp 794 miliar, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi Rp 403 miliar, beban lain-lain bersih Rp 2 miliar, dan laba selisih kurs Rp 77 miliar.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan pendanaan Rp 335 miliar, biaya endanaan Rp 1,2 triliun, dan bagian rugi investais jangka panjang pada entitas asosiasi Rp 1 miliar.
Advertisement
Aset Perseroan
Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,05 triliun. Laba itu turun 2,86 persen dari laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,36 triliun.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2024 naik menjadi Rp 288,04 triliun dari Rp 287,04 triliun pada akhir 2023. Liabilitas pada kuartal I 2024 turun menjadi Rp 123,62 triliun dari Rp 130,48 triliun pada Desember 2023. Ekuitas naik menjadi Rp 164,42 triliun pada kuartal I 2024 dari Rp 156,56 triliun pada Desember 2022.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 18 April 2024, harga saham TLKM naik 1,56 persen ke posisi Rp 3.250 per saham. Harga saham TLKM dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.190 per saham. Harga saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.310 dan terendah Rp 3.110 per saham. Total frekuensi perdagangan 42.165 kali dengan volume perdagangan 3.489.747 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.
Kinerja 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Pada periode tersebut, Telkom Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 149,22 triliun.
Pendapatan itu naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,31 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban dan biaya beban dengan rincian beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 39,72 triliun. Kemudian beban penyusutan dan amortisasi Rp 32,66 triliun, beban karyawan Rp 15,93 triliun, dan beban interkoneksi Rp 6,36 triliun.
Kemudian beban umum dan administrasi Rp 6,1 triliun, beban pemasaran Rp 3,53 triliun, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Rp 748 miliar, penghasilan lain-lain Rp 252 miliar, dan rugi selisih kurs Rp 36 miliar. Perseroan juga membukukan penghasilan pendanaan sebesar Rp 1,06 triliun pada 2023.
Sementara biaya pendanaan tercatat sebesar Rp 4,65 triliun dan bagian laba investasi jangka panjang pada entitas asosiasi tercatat sebesar Rp 1 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 24,56 triliun.
Laba itu naik 18,34 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 20,75 triliun. Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi RP 287,04 triliun dari RP 275,19 triliun pada akhir 2022. Liabilitas pada Desember 2023 naik menjadi Rp 130,48 triliun dari Rp 125,93 triliun pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 156,56 triliun dari Rp 149,26 triliun pada 2022.
Advertisement