Rights Issue, Citra Marga Nusaphala Tawarkan 2,23 Miliar Saham

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan menawarkan 2.233.239.319 saham atau 2,23 miliar saham dalam rangka rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mei 2024, 17:26 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 17:26 WIB
Rights Issue, Citra Marga Nusaphala Tawarkan 2,23 Miliar Saham
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/5/2024), melalui PUT III ini, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk akan menawarkan 2.233.239.319 saham atau 2,23 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Citra Marga Nusaphala Persadaakan memakai dana rights issue setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan sebagai tambahan modal untuk rencana pengembangan usaha Perseroan dan anak usaha berupa setoran modal atau pinjaman kepada anak usaha. Setoran modal dan pinjaman itu untuk pengembangan Jalan Tol Ir.Wiyoto Wiyono Msc dan pembangunan proyek Jalan Tol Ruas Depok-Antasari seksi 3-4.

“Pemegang saham Perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru yang ditawarkan dalam PUT III sesuai dengan HMETD yang dimilikinya dan setelah seluruh waran dilaksanakan, pemegang saham tersebut akan terdilusi atas kepemilikan sahamnya maksimal 25 persen,” tulis Perseroan dalam propektus yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Seiring aksi korporasi tersebut, Perseroan akan memperoleh tambahan modal baru yang akan memperkuat struktur permodalan Perseroan untuk mendukung rencana pengembangan usaha Perseroan dan perusahaan anak berupa investasi jalan tol dan fasilitas pendukungnya sehingga dalam jangka panjang akan mendukung keberlangsungan usaha Perseroan.

Selain itu, pelaksanaan rights issue juga meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga dengan ada penambahan modal dengan memberikan HMETD diharapkan menambah jumlah saham di pasar dan akan meningkatkan likuiditas saham Perseroan.

Untuk melaksanakan rights issue ini, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni 2024.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 14 Mei 2024, harga saham CMNP stagnan di posisi Rp 1.525 per saham. Harga saham CMNP berada di level tertinggi Rp 1.535 dan terendah Rp1.525 per saham. Total frekuensi perdagangan 17 kali dengan volume perdaganagn 3.547 saham. Nilai transaksi Rp 540,9 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anak Usaha CMNP Catat Rekor Muri, Bangun Jembatan Cuma 45 Hari

PT Girder Indonesia yang merupakan anak usaha dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) raih rekor MURI
PT Girder Indonesia yang merupakan anak usaha dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) raih rekor MURI

Sebelumnya diberitakan, PT Girder Indonesia, kontraktor swasta yang didirikan pada 2003 dan merupakan bagian dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, telah mencatatkan namanya dalam sejarah konstruksi Indonesia dengan pemecahan rekor atas penyelesaian proyek Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu dalam waktu singkat, hanya 45 hari.

Penghargaan prestisius dari Museum Rekor Indonesia (MURI) diserahkan langsung kepada Fitria Yusuf, Komisaris Utama PT Girder Indonesia pada Jumat (22/03/2024), yang menyatakan bahwa prestasi ini adalah bukti dedikasi perusahaan terhadap kecepatan dan kualitas dalam konstruksi.

"Prestasi ini bukan hanya pencapaian teknis yang luar biasa, tetapi juga kontribusi nyata bagi kemajuan infrastruktur di Indonesia," ujar Ngadri, Direktur Operasional MURI.

Proyek pembangunan Jembatan Gunung Puyuh, menggunakan metode jembatan pile slab, dimulai pada 28 Februari 2023 dan selesai pada 14 April 2024. Dengan panjang 204,23 meter dan lebar 16,3 meter per jalur, jembatan ini menjadi bagian integral dari Jalan Tol Cikampek-Palimanan KM 152+200, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 11 Juli 2024.

Fitria Yusuf, dalam sambutannya kepada karyawan Girder Indonesia, mengungkapkan kebanggaannya atas penghargaan MURI ini sebagai pengakuan atas kerja keras seluruh tim.

"Pengerjaan Jembatan Gunung Puyuh adalah bukti nyata kemampuan kami dalam menghasilkan inovasi dalam industri konstruksi," tambahnya.

Diharapkan bahwa prestasi ini akan menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif yang memberikan manfaat bagi masyarakat serta menunjukkan komitmen nyata terhadap keunggulan teknis dan pelayanan dalam industri konstruksi.


CMNP Tambah Kepemilikan Saham di Citra Marga Lintas Jabar

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengambilalih kepemilikan saham PT Jasa Sarana di PT Citra Marga Lintas Jabar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/12/2021), PT Jasa Sarana menjual kepemilikan saham di PT Citra Marga Lintas Jabar sebanyak 7.294.000 lembar saham kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebesar Rp 100.000 atau Rp 72,94 miliar.

"Atas transaksi pengambilalihan tersebut perseroan telah membayar lunas kepada PT Jasa Sarana,” tulis manajemen perseroan.

Dengan pengambilalihan saham Jasa Sarana tersebut, kepemilikan saham di PT Citra Marga Lintas Jabar antara lain:

-PT Citra Marga Nusaphala PersadaTbk sebesar 93.829.972 saham atau 78,86 persen

-PT Wijaya Karya Tbk sebesar 23.648.000 saham atau 19,88 persen

-PT Jasa Sarana sebesar 1.496.000 saham atau 1,26 persen.

Adapun PT Citra Marga Lintas Jabar merupakan Badan Usaha Jalan Tol yang mendapatkan hak pengusahaan jalan tol ruas Soreang-Pasir Koja (Soroja). Peresmian jalan tol ini  dilakukan pada 4 Desember 2017.


CMNP Beri Pinjaman kepada Dua Anak Usaha Rp 2,46 Triliun

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) memberikan pinjaman kepada dua anak usaha perseroan yaitu PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Waspphutowa. Total pinjaman untuk dua anak usaha itu sebesar Rp 2,46 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/9/2021), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk memberikan pinjaman kepada PT Citra Marga Lintas Jabar sebesar Rp 560 miliar dan PT Citra Waspphutowa sebesar Rp 1,9 triliun.

Pinjaman itu akan digunakan anak usaha untuk melunasi utang kredit investasi pada bank sehingga dapat meringankan beban anak usaha. Adapun perjanjian pinjaman dilakukan perseroan dengan afiliasi dari perseroan dengan kesamaan pengurus dan kepemilikan saham perseroan pada masing-masing anak usaha di bawah 99 persen.

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk mengenggam 72,74 persen saham PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Waspphutowa sebesar 72,70 persen.

“Dengan dilakukannya transaksi afiliasi dapat memberikan manfaat bagi entitas anak perseroan untuk melunasi utang bank dengan bunga bank yang cukup tinggi,” tulis perseroan.

Rincian pinjaman itu antara lain pinjaman kepada Citra Marga Lintas Jabar berjangka waktu delapan tahun. Bunga pinjaman 10,5 persen.  

Sementara itu, pinjaman kepada PT Citra Waspphutowa senilai Rp 1,9 triliun berjangka waktu sembilan tahun. Bunga pinjaman 9,75 persen.

Jaminan pinjaman itu antara lain segala harga kekayaan baik bergerak maupun tidak bergerak, baik sudah ada dan yang akan ada di kemudian hari, hak pengusahaan jalan tol, dan seluruh tagihan dan pendapatan jalan tol serta usaha lain yang berhubungan dengan pengusahaan jalan tol.

Perseroan telah menunjuk penilai independen dalam transaksi tersebut yaitu KJPP RSR. Penilai independent KJPP RSR mempertimbangkan analisis kewajaran yang dilakukan meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif, sehingga dari segi ekonomi dan keuangan memberikan pendapat wajar.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya