Harum Energy Kantongi Pendapatan USD 265,97 Juta hingga Kuartal I 2024

PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat pendapatan turun 9,68 persen, dan laba merosot 99,04 persen hingga kuartal I 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jun 2024, 14:20 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 14:20 WIB
Harum Energy Kantongi Pendapatan USD 265,97 Juta hingga Kuartal I 2024
PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat kinerja keuangan yang merosot sepanjang kuartal I 2024. (Dok Harum Energy)

Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat kinerja keuangan yang merosot sepanjang kuartal I 2024. PT Harum Energy Tbk meraih penurunan pendapatan dan laba merosot sepanjang kuartal I 2024.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/6/2024), pendapatan Harum Energy turun tipis 9,68 persen menjadi USD 925,52 juta pada kuartal I 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat pendapatan USD 904,43 juta.

Beb an pokok pendapatan Perseroan naik menjadi USD 543,11 juta hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 362,94 juta.

Dengan demikian, laba bruto turun 29,38 persen menjadi USD 382,40 juta hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 541,49 juta.

Perseroan mencatat beban penjualan turun 33,55 persen menjadi USD 43,48 juta hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023. Beban umum dan administrasi naik 45,14 persen menjadi USD 52,06 juta hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 35,86 juta.

Pendapatan lainnya naik 174 persen menjadi USD 7,99 juta hingga kuartal I 2024 dari periode kuartal I 2023 sebesar USD 2,91 juta. Beban lainnya naik 1.672 persen menjadi USD 70,05 juta hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,95 juta.

 

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 99,04 persen menjadi USD 987,31 juta hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 103,02 juta. Seiring kinerja tersebut,  Perseroan mencatat laba per saham dasar sebesar USD 0,00007 hingga akhir Maret 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,00774.

 

Aset Perseroan

Tambang PT Harum Energy Tbk (HRUM). Dok Harum Energy
Tambang PT Harum Energy Tbk (HRUM). Dok Harum Energy

Total ekuitas tercatat USD 1,33 miliar hingga akhir kuartal I 2024 dari periode Desember 2023 sebesar USD 1,17 miliar. Total liabilitas naik menjadi USD 1,14 miliar hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 458,38 juta.

Aset Perseroan naik menjadi USD 2,47 miliar hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 1,63 miliar. Kas dan setara kas Perseroan naik menjadi USD 231,58 juta hingga 31 Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 157,16 juta.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 4 Juni 2024, harga saham HRUM naik tipis 0,37 persen ke posisi Rp 1.355 per saham. Saham HRUM naik 10 poin ke posisi Rp 1.360 per saham. Harga saham HRUM berada di level tertinggi Rp 1.375 dan terendah Rp 1.345 per saham. Total frekuensi perdagangan 904 kali dengan volume perdagangan 41.021 saham. Nilai transaksi Rp 5,6 miliar.

Harum Energy Kantongi Pinjaman Rp 10 Triliun, Buat Apa Saja?

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui entitas Perseroan yakni PT Tanito Harum Nickel mendapatkan fasilitas pinjaman senilai USD 620 juta atau sekitar Rp 10,04 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.201).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (18/4/2024), PT Tanito Harum Nickel, perusahaan terkendali dari Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman untuk kredit pinjaman berjangka dan bergulir senilai USD 620 juta pada 5 April 2024.

Entitas Perseroan yakni Tanito Harum Nickel mendapatkan pinjaman antara lain dari United Overseas Bank Limited, PT Bank UOB Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank OCBC NISP Tbk.

Selain itu, DBS Bank Ltd, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Permata Tbk. Kemudian PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank KEB Hana Indonesia,PT Bank CTBC Indonesia, PT Bank BTPN Tbk, dan PT Bank KB Bukopin Tbk.

Entitas Harum Energy akan memakai pinjaman tersebut untuk pembiayaan kebutuhan umum Perseroan dan investasi. Selain itu, pembiayaan kembali pinjaman pemegang saham yang diberikan kepada THN, dan pembiayaan modal kerja serta keperluan umum Perseroan dari THN beserta anak usaha. Selain itu, pembiayaan atas pengeluaran berdasarkan atau sehubungan dengan fasilitas pinjaman.

Adapun fasilitas pinjaman akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal yang jatuh 48 bulan setelah tanggal peneriman pertama fasilitas pinjaman.

Suku bunga atas fasilitas pinjaman adalah jumlah dari margin yang berlaku dan SOFR berjangka. Di mana kisaran suku bunga untuk fasilitas pinjaman adalah 2,05 persen-2,55 persen di atas SOFR untuk pinjaman yang didanai oleh pemberi pinjaman luar negeri, dan 2,3 persen-2,8 persen di atas SOFR untuk pinjaman yang didanai oleh pemberi pinjaman dalam negeri.

 

 

Jaminan Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Perseroan menyatakan fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas saham-saham yang dimiliki oleh THN di PT Harum Nickel Industry, PT Infei Metal Industry, PT Position dan PT Blue Sparking Energy.

Kemudian pengalihan oleh THN dan PT Harum Nickel Industry atas hak-hak mereka berdasarkan pinjaman intra-perusahaan yang diberikan kepada setiap anak perusahaan THN atau subordinasi oleh Perseroan dan atau HNP atas hak-haknya berdasarkan pinjaman intra perusahaan kepada THN.

“Gadai atau charge atas seluruh akun THN, PT Harum Nickel Industry dan PT Infei Metal Industry. Jaminan perusahaan dari Perseroan sebagai induk perusahaan THN,”

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya