Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 4,4 triliun di 2023, tumbuh 23 persen dibandingkan 2022. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kepercayaan pelanggan dan utilisasi armada yang tinggi didukung oleh peningkatan mobilisasi.
Untuk diketahui, di akhir 2023, Blue Bird mengoperasikan total 23.000 armada untuk semua segmen usaha atau meningkat sekitar 2.100 unit secara tahunan.
Baca Juga
Pencapaian pendapatan ini ini juga lebih tinggi jika dibandingkan pendapatan bersih sebelum pandemi Covid-19, yakni Rp 4 triliun di tahun 2019. Selain itu, EBITDA Perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 22 persen secara tahunan, yaitu menjadi Rp 1,1 triliun.
Advertisement
Direktur Utama Bluebird Adrianto Djokosoetono menjelaskan, sepanjang 2023 perseroan telah melakukan berbagai kebijakan bisnis demi memberikan dampak positif dalam peningkatan kinerja di tengah dinamika industri yang terjadi.
Kinerja keuangan yang solid ini mencerminkan hasil dari berbagai strategi inovatif dan efisien yang diimplementasikan sepanjang tahun 2023.
"Kami bersyukur dan senang dengan hasil yang telah dicapai dan percaya bahwa ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham," ujar Andre, sapaan akrab Adrianto, dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/6/2024).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang digelar Kamis 13 Juni 2024, Bluebird menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 228 miliar atau Rp 91 per lembar saham. Pembagian dividen tunai ini setara dengan 50,27 persen dari laba bersih entitas induk tahun 2023 sebesar Rp 453 miliar.
"Dividen akan diberikan kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham Bluebird pada tanggal 27 Juni 2024, dengan pembayaran yang akan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2024," kata Andre.
Bluebird membagikan dividen sebagai komitmen, penghargaan, serta memberikan nilai tambah kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Perseroan dalam menghadapi tantangan dan mampu bertumbuh dengan cepat.
Purnomo Prawiro Beli 1,93 Juta Saham BIRD, Nilainya Segini
Pemegang saham PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro menambah kepemilikan saham BIRD pada awal Mei 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (13/5/2024), Purnomo Prawiro membeli saham BIRD sebanyak 1.936.500 pada 6-7 Mei 2024. Harga pembelian saham itu bervariasi antara 1.535-1.565 per saham. Nilai pembelian saham BIRD tersebut sekitar Rp 2,58 miliar.
“Tujuan dari transaksi investasi dan status kepemilikan saham langsung,” tulis Purnomo dalam keterbukaan informasi BEI.
Setelah pembelian saham BIRD, Purnomo mengenggam 291.607.000 saham BIRD atau setara 11,65 persen dari sebelumnya 289.670.500 atau 11,57 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 13 Mei 2024, saham BIRD melonjak 1,64 persen ke posisi Rp 1.545 per saham. Harga saham BIRD dibuka stagnan Rp 1.520 per saham. Harga saham BIRD berada di level tertinggi Rp 1.545 dan terendah Rp 1.500 per saham. Total frekuensi perdagangan 728 kali dengan volume perdagangan 32.118 saham. Nilai transaksi Rp 4,9 miliar.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2024
Sementara itu, PT Blue Bird Tbk mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2024. Perseroan membukukan kenaikan pendapatan tetapi laba menurun.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, PT Blue Bird Tbk meraup pendapatan bersih Rp 1,12 triliun. Pendapatan naik 7,09 persen dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 1,04 triliun.
Beban langsung naik 7,63 persen menjadi Rp 774,59 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 719,67 miliar.
Namun, Perseroan mampu catat kenaikan laba bruto 5,9 persen menjadi Rp 345,65 miliar hingga kuartal I 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraih laba kotor Rp 326,34 miliar.