Liputan6.com, Jakarta - Saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Jumat 5 Juli 2024. Mengakhiri pekan ini, BBRI naik 0,21 persen ke posisi 4.800. Saham BBRI dibuka pada posisi 4.850 dan bergerak pada rentang 4.790-4.870.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 30.242 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 218,28 juta lembar senilai Rp 1,05 triliun. Dalam sepekan, harga saham BBRI naik 3,45 persen. Namun sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham BBRI turun 16.16 persen.
Baca Juga
Belum lama ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil evaluasi minor atas indeks IHSG untuk periode efektif 1 Juli–30 September 2024. Evaluasi ini mencakup perubahan bobot beberapa saham dalam indeks, di mana BBRI mengalami kenaikan bobot paling signifikan sebesar 2,25 percentage point dari 6,75 persen menjadi 9 persen.
Advertisement
Untuk menetapkan bobot suatu saham dalam IHSG, BEI menggunakan free float adjusted index dan menerapkan batas maksimal (cap) sebesar 9 persen. Dalam evaluasi sebelumnya pada Maret 2024, BBRI mendapatkan bobot 9 persen. Namun, penurunan harga saham BBRI dalam 3 bulan terakhir menyebabkan bobotnya turun menjadi 6,75 persen sebelum evaluasi pada Juni 2024 dilakukan.
Mengutip riset Stockbit Sekuritas, peningkatan bobot BBRI dalam evaluasi pada Juni 2024 didorong oleh peningkatan jatah maksimum jumlah saham free float BBRI yang dihitung BEI untuk menentukan pembobotan dalam indeks.
Sebelumnya, jumlah saham free float BBRI yang dihitung pada evaluasi Maret 2024 adalah 43,4 miliar saham, yang setara dengan batas maksimum bobot 9 persen pada saat itu.
Â
Berpengaruh ke Investor
Namun, jumlah saham free float BBRI yang dihitung pada evaluasi Juni 2024 naik menjadi 60 miliar saham dan telah mencapai bobot maksimum 9 persen. Meski saham free float yang dihitung naik, BBRI masih memiliki sisa saham free float yang belum dihitung karena saham free float BBRI per Mei 2024 mencapai 70,1 miliar saham.
Pembobotan ini dapat berpengaruh terhadap investor, terutama investor institusi yang menggunakan IHSG sebagai benchmark atau investor institusi pasif yang mengikuti indeks IHSG.
"Sejak pengumuman pembobotan indeks terbaru pada 24 Juni 2024, harga saham BBRI telah naik sekitar 11 persen per 4 Juli 2024. Selain itu, investor asing mencatatkan foreign net buy di saham BBRI sebesar 550 miliar rupiah pada 28 Juni, atau sehari sebelum periode efektif evaluasi ini berlaku," tulis riset Stockbit Sekuritas.
Penting untuk dicatat, masih terdapat saham free float BBRI yang belum dihitung untuk pembobotan IHSG. Konsekuensinya, jika bobot BBRI kembali turun di masa depan akibat penurunan harga saham, maka pembobotan BBRI masih dapat naik kembali.
Advertisement