Laba Bersih BSDE Melonjak 94,28%, Gara-gara Apa?

Sepanjang enam bulan pertama, segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title tercatat Rp 6,44 triliun, sekitar 87,70% terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Agu 2024, 10:50 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 10:50 WIB
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Foto: Laman Bumi Serpong Damai)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Foto: Laman Bumi Serpong Damai)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), bagian dari Sinar Mas Land membukukan lonjakan laba bersih 94,28% di paruh pertama 2024. Laba bersih BSDE pada Kuartal II 2024 mencapai Rp 2,33 triliun. Sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat Rp 1,20 triliun.

"Kinerja laba bersih pada Kuartal II - 2024 terutama didorong oleh pertumbuhan Pendapatan Usaha yang kuat, khususnya di segmen residensial, serta strategi penghematan biaya yang terkontrol”, jelas Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis, Minggu (25/8/2024).

Bumi Serpong Damai berhasil mencatatkan peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 46,99% menjadi Rp 7,35 triliun, sambil secara efektif mengendalikan biaya, sehingga Laba Kotor tercatat sebesar Rp 4,86 triliun, naik 34,67% dari tahun sebelumnya.

“Fokus kami pada proyek-proyek residensial dan manajemen anggaran yang disiplin telah memperkuat posisi kami dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan. Pencapaian ini memberikan rasa percaya diri kami untuk mencapai target di akhir tahun", ujar Hermawan.

Sepanjang enam bulan pertama, segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title tercatat Rp 6,44 triliun, sekitar 87,70% terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian. Segmen ini tercatat tumbuh positif 54,90% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu.

Segmen sewa merupakan segmen dengan kontribusi terbesar kedua terhadap Pendapatan Usaha secara konsolidasi. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp468,71 miliar, tumbuh 0,91% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 464,49 miliar. Segmen ini berkontribusi 6,38%.

Adapun segmen terbesar ketiga berdasarkan kontribusi adalah segmen Pengelola Gedung, dengan kontribusi sebesar 2,58% terhadap total pendapatan. Hingga akhir Juni 2024, segmen ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 189,58 miliar, tumbuh 4,57% dibandingkan tahun lalu Rp 181,30 miliar.

 

Laba Kotor

PT Bumi Serpong Damai Tbk (Foto: laman PT Bumi Serpong Damai Tbk)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Foto: laman PT Bumi Serpong Damai Tbk)

Pertumbuhan Pendapatan Usaha lebih tinggi ketimbang pertumbuhan Beban Pokok Penjualan. Sepanjang enam bulan pertama, Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan sebesar 36,37% dari Rp 1,82 triliun menjadi Rp 2,48 triliun.

Meskipun ada peningkatan, pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Pendapatan Usaha, yang menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan biaya-biaya. Hal ini mengindikasikan bahwa BSDE berhasil menjaga margin keuntungan dari peningkatan penjualan.

Hal tersebut membuat Laba Kotor tercatat tumbuh sebesar 53,07% dari Rp3,18 triliun pada Kuartal II - 2023 menjadi Rp4,86 triliun pada Kuartal II - 2024.

Peningkatan Laba Kotor ini menunjukkan bahwa BSDE berhasil mengoptimalkan pengelolaan beban pokok penjualan, yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan margin laba.

Adapun Total Beban Usaha mengalami peningkatan dari Rp1,57 triliun pada periode sebelumnya menjadi Rp1,92 triliun pada periode ini, menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,25%. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang masing-masing meningkat sebesar 16,29% dan 24,30%.

 

Laba Usaha

Meskipun terjadi peningkatan dalam total Beban Usaha. BSDE mampu mengelola pendapatan operasional dan beban biaya sehingga pertumbuhan beban lebih rendah. Sehingga Laba Usaha mengalami peningkatan luar biasa sebesar 83,12% dari Rp1,61 triliun menjadi Rp 2,95 triliun.

BSDE pada semester ini membukukan Pendapatan bunga dan investasi sedikit meningkat dari Rp 221,48 miliar menjadi Rp 231,09 miliar, yang turut memberikan kontribusi positif terhadap laba sebelum pajak.

Sedangkan Beban Lain-lain Bersih mengalami penurunan dari Rp 510,08 miliar menjadi Rp 410,04 miliar, yang menunjukkan pengurangan beban ini sebesar 19,61% . Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan laba sebelum pajak penghasilan.

Hal tersebut mendorong Laba Sebelum Pajak mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 95,91% dari Rp 1,36 triliun menjadi Rp 2,66 triliun. Pencapaian positif tersebut juga berlanjut pada Laba Periode Berjalan yang mencatatkan peningkatan 95,41% dari Rp 1,35 triliun menjadi Rp 2,64 triliun.

Laba Bersih pada Kuartal II - 2024 mencapai Rp 2,33 triliun, meningkat signifikan sebesar 94,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,20 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya