Peluang Sea Group Caplok Hibank, Begini Penjelasan BNI

BNI telah menelaah atas entitas yang akan menjadi mitra teknologi strategis untuk bekerja sama dengan hibank.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Okt 2024, 11:37 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 11:37 WIB
Peluang Sea Group Caplok Hibank, Begini Penjelasan BNI
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) buka suara mengenai potensi Sea Group menjadi pemegang saham PT Hibank Indonesia (hibank).(Dok BNI)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI buka suara mengenai potensi Sea Group menjadi pemegang saham PT Hibank Indonesia (hibank).

Corporate Secretary Bank BNI, Okki Rushartomo mengatakan perusahaan telah melakukan penelaahan atas entitas yang akan menjadi mitra teknologi strategis untuk bekerja sama dengan hibank.

"Kami telah melakukan penelaahan atas entitas yang akan menjadi mitra teknologi strategis untuk bekerja sama dengan hibank dalam rangka mengembangkan kapabilitas teknologi untuk mendukung transformasi hibank menjadi bank digital," kata Okki dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (11/10/2024).

PT Bank Mayora sebagai anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah resmi berubah nama menjadi hibank. BNI secara resmi telah mengakuisisi PT Bank Mayora pada 18 Mei 2022 untuk kemudian ditransformasi menjadi bank digital.

Perubahan nama tersebut merupakan bagian komitmen transformasi bank digital dalam upaya ekspansi ke segmen UMKM nasional.

"Saat ini hibank masih melakukan penjajakan terhadap potensi kerja sama lainnya yang relevan dengan rencana bisnis bank," imbuh Okki.

Sebelumnya, diberitakan Sea Group, perusahaan asal Singapura, telah menjalin kemitraan dalam bidang teknologi dengan Hibank, dan saat ini ada opsi untuk mengambil saham minoritas. Sea Limited sedang melakukan negosiasi untuk membeli saham minoritas Hibank di kisaran 10% hingga 15%.

Aset BNI Tumbuh dalam 5 Tahun, Tembus Rp 1.072,45 Triliun

Gedung BNI (Foto:BNI)
Gedung BNI (Foto:BNI)

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan pertumbuhan aset dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data keuangan yang dirilis, aset BNI tumbuh signifikan sebesar 27%, dari Rp 845,6 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 1.072,45 triliun hingga pertengahan 2024.

Salah satu faktor terbesar adalah pertumbuhan kredit yang konsisten dari Rp 556,77 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 726,97 triliun pada semester pertama 2024. BNI secara aktif menyalurkan kredit ke sektor korporasi, terutama dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur dan nasabah top-tier.

Selain peningkatan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga berperan penting. DPK BNI naik dari Rp 614,31 triliun pada 2019 menjadi Rp 772,32 triliun pada semester pertama 2024, yang menunjukkan kepercayaan nasabah dan meningkatnya likuiditas BNI.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pertumbuhan aset yang dicapai BNI ini tidak lepas dari transformasi digital yang dilakukan secara menyeluruh dan perluasan jaringan global.

“BNI berkomitmen untuk menjadi bank digital terdepan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional, perluasan jangkauan layanan, serta memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik kepada nasabah melalui inovasi digital,” ujar Okki.

 

 

Transformasi BNI

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)

Transformasi BNI memiliki beberapa pilar utama yang saling terkait. Salah satunya adalah digitalisasi di seluruh layanan perbankan, yang memungkinkan BNI untuk semakin memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional.

Aplikasi mobile banking unggulan BNI, wondr by BNI, menjadi salah satu inisiatif digital yang telah sukses menarik perhatian masyarakat.

Fitur 3 dimensi keuangan yang ditawarkan, yakni Transaksi, Insight, dan Growth, dirancang untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan menumbuhkan aset mereka.

"Ini memungkinkan BNI untuk menawarkan solusi keuangan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan aset," kata Okki.

Selain itu, transformasi ini juga berfokus pada peningkatan daya saing dan penguatan tata kelola perusahaan. BNI secara berkelanjutan melakukan penguatan tata kelola melalui prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan keberlanjutan yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih solid dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Inisiatif-inisiatif BNI dalam transformasi juga terlihat dari langkah-langkah strategis seperti akuisisi Bank Mayora pada 2021 yang kini berganti nama menjadi hibank, yang difokuskan pada ekosistem UMKM digital.

Ekspansi bisnis BNI ke berbagai segmen pasar juga turut meningkatkan nilai aset secara keseluruhan karena dapat membuka peluang baru dan memperkuat kontribusi dari berbagai sektor bisnis yang digeluti BNI.

Di samping itu, BNI juga melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham (stock split) pada 2023, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham BBNI di pasar modal.

"Dengan langkah-langkah strategis yang diterapkan, BNI optimis bahwa transformasi yang dilakukan akan terus meningkatkan performa keuangan bank, memperkuat pangsa pasar, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital," pungkas Okki.

 

BNI Permudah BPD Transaksi Valas Melalui Platform

Gedung BNI (Dok: BNI)
Gedung BNI (Dok: BNI)

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI resmi menjadi penyedia likuiditas utama valuta asing (valas) bagi bank devisa, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.

Langkah ini dilakukan melalui peluncuran platform terbaru BNI FXGO yang dirancang untuk mempermudah transaksi valas antarbank. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya BNI dalam memperkuat pasar keuangan valuta asing, khususnya bagi BPD di seluruh Indonesia.

Platform kolaborasi antara BNI dan Bloomberg tersebut, secara resmi diluncurkan di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta pada Jumat (20/9/2024).

Senior Executive Vice President (SEVP) Tresuri BNI Ita Tetralastwati menyatakan, BNI kini menyediakan layanan transaksi valas yang lengkap untuk BPD dan bank devisa lainnya.

Layanan ini mencakup pembelian dan penjualan berbagai mata uang melalui BNI FXGO, dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah melalui peningkatan aktivitas treasury dan internasional di bank-bank pembangunan daerah.

“BNI akan menjadi bank pertama di Indonesia yang menyediakan likuiditas valas utama secara langsung melalui platform Bloomberg FXGO bagi bank-bank devisa, termasuk BPD di seluruh Indonesia,” jelas Ita.

Dengan tema “Connecting the Dots Towards BNI and BPD Wondrous Collaboration,” BNI terus berinovasi dalam pengembangan infrastruktur pasar keuangan melalui pemanfaatan teknologi digital, yang diharapkan dapat mempermudah transaksi valas.

 

Beri Kemudahan

Menginjak Usia 73 Tahun Gedung Menara BNI Diresmikan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini mencapai usianya yang ke-73 tahun. Sebuah ikon baru diresmikan sabagai salah satu kado istimewa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BNI tersebut, yaitu Gedung Menara BNI di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (5 Juli 2019).

Platform FXGO menawarkan akses likuiditas yang cepat, aman, dan fungsional bagi nasabah institusi perbankan. Melalui BNI FXGO, bank-bank devisa, termasuk BPD, dapat menikmati kuotasi harga yang kompetitif atas berbagai pasangan mata uang, sehingga mempermudah transaksi jual beli valas.

Peluncuran ini turut dihadiri perwakilan dari 27 BPD di Indonesia di antaranya BPD yang sudah berstatus devisa seperti BPD Bali, BPD Jawa Tengah, dan Bank DKI.

"Kami berharap kolaborasi ini bisa memberikan kemudahan bagi BPD dalam bertransaksi valas secara lebih efisien dan kompetitif,” tambah Ita.

Kolaborasi ini juga diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung penguatan pasar keuangan Indonesia serta meningkatkan konektivitas antara BNI dan BPD melalui pemanfaatan teknologi digital terkini. 

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya