Pencatatan Perdana 3 Saham dan 1 Obligasi Warnai Bursa Pekan Ini 13–17 Januari 2025

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada tiga pencatatan saham perdana pada Senin, 13 Januari 2025.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jan 2025, 10:09 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 10:08 WIB
Pencatatan Perdana 3 Saham dan 1 Obligasi Mewarnai Bursa Pekan Ini 13–17 Januari 2025
Selama sepekan dalam periode 13–17 Januari 2025, terdapat pencatatan perdana 3 saham dan 1 obligasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Selama sepekan dalam periode 13–17 Januari 2025, terdapat pencatatan perdana 3 saham dan 1 obligasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada Senin, 13 Januari 2025, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), dan PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mencatatkan sahamnya serta sekaligus menjadi perusahaan ke-6, ke-7, dan ke-8 yang tercatat pada 2025 di BEI.

CBDK bergerak pada sektor Properti & Real Estat dengan subindustri Pengembang & Operator Real Estat. Pada penutupan Jumat, 17 Januari 2025, saham CBDK naik 19,77 persen ke posisi 10.450, atau naik 105,91 persen sepekan.

OBAT bergerak pada sektor Kesehatan dengan subindustri Farmasi. Saham OBAT naik 17,82 persen ke posisi 595, dan naik 41,00 persen sepekan.

Sementara itu, DGWG bergerak pada sektor Barang Baku dengan subindustri Barang Kimia Pertanian. DGWG naik 2,84 persen ke posisi 290 pada penutupan Jumat. Dalam sepekan, DGWG naik 14,17 persen.

Pada pekan ini juga dilakukan pencatatan Obligasi Berkelanjutan V MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk pada hari yang sama, tepatnya pada Senin, 13 Januari 2025.

Obligasi tersebut memiliki nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idBBB+ (Triple B plus), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Total Emisi Obligasi dan Sukuk

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 adalah 6 emisi dari 5 emiten senilai Rp 7,50 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 591 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 477,06 triliun dan USD 85,71 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 234 seri dengan nilai nominal sebesar Rp 6.126,51 triliun dan USD 502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp 2,42 triliun

Kinerja IHSG Sepekan

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Data perdagangan saham BEI periode 13—17 Januari 2025 ditutup mayoritas pada zona positif. Rata- rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini mengalami kenaikan sebesar 34,77% menjadi 1,39 juta kali transaksi dari 1,04 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Kemudian, peningkatan terjadi pada rata- rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 33,50% menjadi Rp11,64 triliun dari Rp8,72 triliun pada pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 0,93% menjadi berada pada level 7.154,658 dari 7.088,866 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini juga mengalami kenaikan sebesar 0,56% menjadi Rp12.472 dari Rp12.403 triliun pada sepekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,86% menjadi lembar 17,51 miliar lembar saham dari 17,66 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp240,20 miliar.

Namun, sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp2,69 triliun. Self-Regulatory Organization (SRO) kembali menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai rangkaian Peringatan 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia).

CSR kali ini berupa pemberian pohon produktif di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penyerahan CSR dilaksanakan pada Rabu, 15 Januari 2025 di Komunitas Tegalsari Maritim (KTM) Ekowisata Susur Sungai dan Konservasi Mangrove, Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang.

Pemberian bantuan penanaman pohon produktif ini adalah bentuk komitmen SRO dalam menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan pengurangan dampak perubahan iklim di Indonesia, perlindungan ekosistem, serta mitigasi bencana alam, seperti erosi tanah dan banjir.

 

 

Kinerja IHSG pada 6-10 Januari 2025

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada periode 6-10 Januari 2025. Analis menilai penguatan IHSG didorong data ekonomi China dan gerak nilai tukar rupiah pada pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (11/1/2025), IHSG terpangkas 1,05 persen ke posisi 7.088,86 dari pekan lalu di posisi 7.164,42.

Kapitalisasi pasar bursa turun 0,34 persen menjadi Rp 12.403 triliun dari pekan lalu Rp 12.445 triliun. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 10,45 persen menjadi Rp 8,72 triliun dari Rp 9,74 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa terpangaks 17,37 persen menjadi 17,66 miliar lembar saham dari pekan sebelumnya 21,38 miliar saham.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 0,89 persen menjadi 1,04 juta kali transaksi dari 1,03 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing menjual saham mencapai Rp 2,11 triliun pada pekan ini. Aksi jual ini lebih besar dari pekan lalu yang mencapai Rp 256,38 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,05 persen didorong sejumlah faktor. Pertama, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung tertekan. Hal itu diperkirakan respons atas pelaku pasar yang cenderung wait and see di tengah risalah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the fed) akan perlambatan pemangkasan suku bunga.

Kedua, rilis data Jolts Jobs Openings yang menunjukkan ada peningkatan pekerjaan, tetapi di sisi lain pelaku pasar juga menantikan data nonfarm payrolls (NFP) yang akan rilis pekan ini.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya