DATA Siap Ekspansi Agresif Setelah Grup Djarum Jadi Pengendali Baru

Pemegang saham pengendali DATA, Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham kepada iForte, anak usaha tidak langsung Sarana Menara Nusantara.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jan 2025, 19:14 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 19:14 WIB
DATA Siap Ekspansi Agresif Setelah Grup Djarum Jadi Pengendali Baru
PT Remala Abadi Tbk (DATA) telah menyiapkan rencana strategis untuk pengembangan bisnis setelah masuknya Grup Djarum menjadi pengendali baru. (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Remala Abadi Tbk (DATA) telah menyiapkan rencana strategis untuk pengembangan bisnis setelah masuknya Grup Djarum menjadi pengendali baru.

Perseroan akan melakukan ekspansi agresif guna memenuhi kebutuhan layanan jaringan broadband yang terus meningkat di Indonesia.

Pemegang saham pengendali DATA, Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham kepada PT Iforte Solusi Infotek (iForte), anak usaha tidak langsung PT Sarana Menara Menara Tbk (TOWR) yang merupakan bagian dari Grup Djarum. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024.

Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menuturkan, masuknya iForte akan memberikan sentimen positif bagi percepatan pembangunan infrastruktur jaringan broadband di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan layanan broadband dengan harga terjangkau.

"Pasar iForte yang belum tergarap maksimal bisa kami maksimalkan. Kami akan semakin agresif dalam melakukan ekspansi jaringan broadband dan hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan, baik bagi perusahaan maupun iForte,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (20/1/2025).

Selain itu, langkah strategis lain yang akan dilakukan setelah iForte jadi pengendali perseroan adalah menyediakan layanan broadband dengan sistem franchise (waralaba). Perseroan akan berkolaborasi dengan masyarakat yang wilayahnya dilewati jaringan milik DATA dan iForte.

"Pengembangan jaringan broadband dengan konsep franchise ini diharapkan bisa memberdayakan masyarakat lokal dan dapat mengurangi kesenjangan akses serta kemampuan menggunakan teknologi digital di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat lokal tidak tersisih di kampung sendiri,” imbuh Richard.

Saham DATA Melonjak

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 20 Januari 2025, harga saham DATA melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.225 per saham. Harga saham DATA dibuka naik 220 poin ke posisi Rp 1.200 per saham. Harga saham DATA berada di level tertinggi Rp 1.225 dan level terendah Rp 1.085 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.769 kali dengan volume perdagangan 313.670 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 37,6 miliar.

Sementara itu, saham TOWR melonjak 0,76 persen ke posisi Rp 665 per saham. Harga saham TOWR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 670 per saham. Harga saham TOWR berada di level tertinggi Rp 680 dan level terendah Rp 655 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.521 kali dengan volume perdagangan 233.456 saham. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.

 

 

 

 

 

Grup Djarum Caplok Remala Abadi (DATA)

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) (Foto: Laporan Tahunan Sarana Menara Nusantara)
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) (Foto: Laporan Tahunan Sarana Menara Nusantara)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Iforte Solusi Infotek, bagian dari Grup Djarum, menjadi pemegang saham pengendali PT Remala Abadi Tbk (DATA). Aksi korporasi ini terjadi setelah pemegang saham pengendali DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham Iforte Solusi Infotek.

Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menjelaskan, kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.

"Perjanjian ini akan menjadi acuan keduabelah pihak (penjual dan pembeli) atas transaksi 'Rencana Pengambilalihan' sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 9/2018," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).

Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. Dengan demikian, perseroan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.

“Dengan masuknya Iforte sebagai investor strategis, kami sebagai managemen DATA semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain itu, kami akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan bradband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun Iforte,” tambah Richard Kartawijaya.

Adapun, bagi iforte, seperti yang tertera dalam pengumuman negosiasi, aksi akuisisi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi bisnis secara grup di bidang digital infrastruktur telekomunikasi.

DATA Siap Gelar Jaringan 250.000 Home-Connect Baru pada 2025

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) mencatat trafik data inbound-outbound mencapai 346 Giga pada 2024, melonjak tajam dibandingkan 2023 yang hanya 93,52 Giga. Inbound adalah data yang bergerak ke dalam jaringan, sedangkan outbound adalah data yang bergerak keluar dari jaringan.

Direktur Utama Remala Abadi, Richard Kartawijaya, menyebut peningkatan trafik ini didorong oleh ekspansi infrastruktur telekomunikasi yang agresif. Hingga akhir 2024, perusahaan telah membangun jaringan serat optik sepanjang 11 ribu km.

"Tingginya trafik yang dilayani DATA selama tahun 2024 tak lepas dari ekspansi perseroan dengan terus melakukan penggelaran infrastruktur telekomunikasi," ujar Richard melalui keterangannya, Jumat (16/1/2025).

Ekspansi jaringan ini berdampak positif pada pertumbuhan homepass sebesar 31% dan peningkatan penetration rates sebesar 0,6%. Remala juga mengklaim berhasil mempertahankan tingkat churn di bawah 2%, menunjukkan kualitas jaringan dan layanan purna jual yang baik.

Richard menambahkan bahwa jaringan DATA telah terhubung ke lebih dari 70% pusat data di Jabodetabek, serta melayani lebih dari 25.000 perusahaan dan perumahan.

Memasuki tahun 2025, Remala berencana untuk terus memperluas jaringan dan meluncurkan produk inovatif guna berkontribusi pada percepatan transformasi digital di Indonesia.

Fokus utama masih pada penguatan dan pengembangan jaringan di Jabodetabek untuk memperkuat pangsa pasar FTTH (Fiber to the Home).

Lebarkan Sayap ke Jawa-Bali

Remala juga akan melebarkan sayapnya ke beberapa provinsi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali dengan membangun jaringan backbone dan menambah jumlah koneksi FTTH.

Targetnya, perusahaan optimistis bisa membangun 250.000 koneksi home-connect baru pada 2025, meningkat signifikan dari 162.390 koneksi pada September 2024.

Pengembangan jaringan ini akan memanfaatkan jaringan Indefeasible Right of Use (IRU) yang telah dimiliki sejak 2024. Ekspansi ini bertujuan memperkuat posisi Remala di pasar penyedia jasa internet, baik untuk korporat melalui merek Tachyon maupun residensial (FTTH) melalui merek Nethome.

"Dengan penambahan backbone dan jumlah FTTH yang lebih masif lagi pada 2025, diharapkan perseroan dapat memberikan layanan broadband ke masyarakat luas dengan kualitas mumpuni dan dengan harga terjangkau," tutur Richard optimistis.

Ia menuturkan bahwa ekspansi ini sejalan dengan program pemerintah dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk pemerataan broadband di Indonesia dengan kecepatan 100 mbps.

Investasi Teknologi dan Layanan Pendukung

Untuk menjamin kualitas layanan broadband, DATA mengadopsi teknologi jaringan telekomunikasi terkini. Perusahaan juga menyiapkan 150 BTS dan 3 NOC (Network Operation Center) untuk memantau kualitas layanan (QoS).

Perusahaan menawarkan solusi internet yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti dedicated internet access, VPN, dan managed services untuk berbagai segmen pelanggan, mulai dari korporasi, pemerintahan, UMKM, hingga residensial.

"Untuk memberikan layanan lebih kepada pelanggan, kami juga menyiapkan data center yang tersebar di berbagai wilayah," ucap Richard.

Selain layanan broadband, Remala juga mengembangkan lini usaha baru, yaitu penjualan layanan satelit orbit rendah (LEO) untuk wilayah dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau jaringan serat optik atau seluler.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya