Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan Jumat (24/1/2025). IHSG akan menguji posisi 7.097-7.184.
IHSG merosot 0,34 persen ke posisi 7.232 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, target IHSG pada 7.323 juga telah tercapai.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, dalam jangka pendek, IHSG bakal rawan koreksi terlebih dahulu untuk menguji rentang 7.097-7.184.
Advertisement
“Selama masih mampu berada di atas 7.079 sebagai support terdekatnya, IHSG berpeluang kembali menguat ke 7.341-7.420 membentuk bagian dari wave ©,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.079,6.931 dan level resistance 7.341,7.450 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dari resistance garis moving average (MA) 200 harian dengan volume rendah.
“Meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas support garis MA50, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout garis MA200,” kata Wafi.
Ia menuturkan, jika kembali breakdown garis MA50, IHSG berpeluang untuk kembali melemah dan menguji support garis MA20.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.100 hingga 7.300,” ujar dia.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT BTPN Syariah Tbk (BTPS).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI menguat 0,94% ke 4.300 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya belum mampu break dari MA60. "Kami perkirakan, posisi BBRI saat ini sedang berada pada awal dari wave [ii] dari wave 1," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 4.020-4.240
Target Price: 4.480, 4.600
Stoploss: below 3.920
2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness
Saham BRIS menguat 1,41% ke 2.880 tetapi disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi BRIS saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (i) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 2.790-2.860
Target Price: 2.970, 3.040
Stoploss: below 2.740
3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness
Saham ICBP terkoreksi 0,88% ke 11.275 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Posisi ICBP diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 3, sehingga ICBP rawan melanjutkan koreksinya dahulu," kata dia.
Buy on Weakness: 10.875-11.125
Target Price: 11.675, 11.875
Stoploss: below 10.725
4.PT Chandra Asri Pacfic Tbk (TPIA) - Buy on Weakness
Saham TPIA menguat 1,08% ke 7.050 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA60. "Kami perkirakan, posisi TPIA sedang berada pada bagian awal dari wave C dari wave (B)," ujar dia.
Buy on Weakness: 6.800-7.025
Target Price: 7.575, 8.200
Stoploss: below 6.650
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 23 Januari 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis ini. Gerak bursa saham Indonesia ini berlawanan jika dibandingkan dengan bursa lainnya di kawasan Asia.
Pada Kamis (23/1/2025), IHSG ditutup melemah 24,49 poin atau 0,34 persen ke posisi 7.232,64. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,59 poin atau 0,31 persen ke posisi 843,59.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menuliskan bahwa pelaku pasar saham tidak terlalu terpengaruh kekhawatiran tarif Donald Trump, namun demikian pasar juga masih fokus penantian pengumuman konkret tentang rencana tarif Trump, setelah ia mengatakan sedang mempertimbangkan tarif 10 persen pada impor barang China, dan 25 persen untuk meksiko dan Kanada mulai 1 Februari.
Donald Trump juga menjanjikan bea masuk untuk impor Eropa, tanpa merinci lebih lanjut, dimana katalis positif pasar juga ditopang dari sikap Pemerintah China yang mengintensifkan dukungan untuk pasar saham yang sedang berjuang dengan meluncurkan rencana baru yang dipimpin oleh regulator keuangan terkemuka.
Rencana itu mendesak perusahaan-perusahaan asuransi milik negara untuk meningkatkan investasi mereka dalam saham-saham China dan dana-dana ekuitas, sementara juga mendorong reksa dana untuk meningkatkan modal untuk investasi saham.
Kepala China Securities Regulatory Commission (CSRC) Wu Qing menyatakan bahwa rencana tersebut akan menyuntikkan ratusan miliar yuan dalam modal baru setiap tahun. Di sisi lain, pasar juga menunggu hasil rapat kebijakan Bank of Jepang (BOJ) yang digelar hari ini dan besok.