Liputan6.com, New York - Produsen chip Nvidia kehilangan kapitalisasi pasar hampir USD 600 miliar atau sekitar Rp 9.725 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.209). Penurunan kapitalisasi pasar itu termasuk terbesar dalam satu hari dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, Selasa (28/1/2025), harga saham Nvidia anjlok 17 persen hingga ditutup ke posisi USD 118,58. Koreksi harga saham Nvidia terburuk sejak 16 Maret 2020, yang merupakan awal pandemi COVID-19. Setelah Nvidia melampaui Apple pekan lalu untuk menjadi perusahaan publik paling bernilai, penurunan saham pada Senin, 27 Januari 2025 menyebabkan penurunan 3,1 persen di indeks Nasdaq.
Advertisement
Baca Juga
Penjualan itu dipicu oleh kekhawatiran laboratorium kecerdasan buatan China DeepSeek menghadirkan persaingan yang meningkat dalam pertempuran artificial intelligence (AI) global. Pada akhir Desember, DeepSeek meluncurkan model bahasa besar sumber terbuka gratis yang dikabarkan hanya membutuhkan waktu dua bulan dan kurang dari USD 6 juta untuk membangun, menggunakan chip kapasitas rendah dari Nvidia yang disebut H800.
Advertisement
Unit pemprosesan grafis atau GPU Nvidia mendominasi pasar chip pusat data AI di AS dengan raksasa teknologi antara lain Alphabet, Meta dan Amazon habiskan miliaran dolar Amerika Serikat untuk prosesor guna melatih dan menjalankan model AI mereka.
Analis di Cantor dalam sebuah laporan pada Senin menyebutkan peluncuran teknologi terbaru DeepSeek telah menyebabkan kekhawatiran besar terkait dampaknya terhadap permintaan komputasi.”Oleh karena itu, kekhawatiran akan lonjakan pengeluran untuk GPU,”
Analis berpikir pandangan ini sangat jauh dari kebenaran dan kemajuan AI kemungkinan besar akan menyebabkan industri AI menginginkan lebih banyak komputasi bukan lebih sedikit.
Penurunan Kapitalisasi Pasar Saham Nvidia Terbesar dalam 1 Hari
Namun, setelah kenaikan besar saham Nvidia pada 2023 yang naik 239 persen dan melonjak 171 persen pada 2024, pasar menjadi gelisah tentang kemungkinan penurunan pengeluaran.
Selain Nvidia, saham Broadcom, produsen chip besar lainnya di AS juga turun 17 persen pada Senin, 27 Januari 2025. Kapitalisasi pasar saham Broadcom menurun USD 200 miliar.
Perusahaan pusat data yang bergantung pada GPU Nvidia untuk penjualan perangkat kerasnya juga alami aksi jual besar-besaran. Saham Dell, Hewlett Packard Enterprise, dan Super Micro Computer turun 5,8 persen. Saham Oracle anjlok 14 persen.
Adapun bagi Nvidia, penurunan itu lebih dari dua kali lipat dari penurunan USD 279 miliar yang dialami perusahaan itu pada September, yang merupakan kerugian nilai pasar terbesar dalam satu hari dalam sejarah pada saat itu. Koreksi kapitalisasi pasar itu mengalahkan Meta yang turun USD 232 miliar pada 2022. Sebelumnya penurunan paling tajam dialami Apple pada 2020 yang mencapai USD 182 miliar.
Adapun penurunan Nvidia lebih dari dua kali lipat kapitalisasi pasar Coca-Cola dan Chevron. Bahkan melebihi nilai pasar Oracle dan Netflix. Nvidia sekarang menjadi perusahaan publik ketiga dengan valuasi tertinggi, di belakang Apple dan Microsoft.
Advertisement
Kekayaan CEO Jensen Huang Anjlok
Seiring kapitalisasi pasar Nvidia yang merosot, kekayaan bersih CEO Nvidia Jensen Huang juga alami pukulan besar. Kekayaan Jensen Huang turun USD 21 miliar, berdasarkan daftar miliarder real-time Forbes. Hal itu mendorong posisi Huang ke posisi ke-17 dalam daftar orang terkaya.
Euforia mendadak seputar DeepSeek selama akhir pekan mendorong aplikasinya melampaui ChatGPT milik OpenAI sebagai aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS di toko aplikasi Apple. Pengembangan model tersebut dilakukan meskipun ada serangkaian pembatasan baru-baru ini pada ekspor chip AS ke Tiongkok.
Venture Capitalist, David Sacks, yang ditunjuk Trump untuk menjadi kepala AI dan kripto Gedung Putih, menulis di X model DeepSeek menunjukkan persaingan AI akan sangat kompetitif. “Trump benar untuk mencabut perintah eksekutif Presiden Joe Biden minggu lalu tentang keamanan AI,”
"Saya yakin dengan AS, tetapi kita tidak bisa berpuas diri," tulis Sacks.