Saham Juventus Melonjak Setelah Perusahaan Kripto Tether Jadi Pemegang Saham

Saham Juventus naik 1,56 persen usai perusahaan kripto Tether umumkan kepemilikan saham minoritas di Juventus.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Feb 2025, 21:37 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 21:37 WIB
Saham Juventus Melonjak Setelah Perusahaan Kripto Tether Jadi Pemegang Saham
Saham klub sepak bola Italia Juventus melonjak pada Jumat, 14 Februari 2025. (dok. Juventus.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Saham klub sepak bola Italia Juventus melonjak pada Jumat, 14 Februari 2025. Kenaikan saham Juventus setelah perusahaan kripto Tether menyebutkan menjadi pemegang saham minoritas, tanpa ungkapnya besar sahamnya.

Mengutip Channel News Asia, ditulis Sabtu (15/2/2025), saham Juventus naik 1,56 persen pada Jumat, 14 Februari 2025, berdasarkan data yahoo finance.

Adapun Juventus yang berkantor pusat di Turin dikendalikan oleh keluarga Agnelli dari Italia melalui perusahaan investasinya Exor yang memegang 64 persen saham di Juventus. Adapun Exor belum memberikan komentar soal kepemilikan Tether di Juventus.

Melalui situsnya, Tether menuturkan, investasi di klub yang tercatat di Milan itu memiliki sifat “strategis” karena saham Juventus naik 4,7 persen pada volume besar. Dengan demikian, nilai pasar Juventus menjadi 940 juta euro atau setara USD 988 juta. Jumlah itu sekitar Rp 16,07 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.270).

"Jadikan Juventus Hebat Lagi," tulis CEO Tether Paolo Ardoino di platform X dahulu bernama Twitter.

Juventus yang telah dikendalikan oleh keluarga Agnelli selama satu abad harus mengumpulkan sekitar 900 juta euro atau USD 945,45 juta dari pemegang sahamnya selama enam tahun terakhir dalam tiga operasikan penarikan tunai terpisah untuk memperkuat neraca keuangannya. Perusahaan itu melaporkan rugi hampir 200 juta euro hingga 30 Juni.

Tether telah muncul sebagai kekuatan dominan di pasar stablecoin yang sedang berkembang pesat, yang dirancang untuk mempertahankan nilai konstan dengan dipatok pada mata uang tradisional dan menawarkan kepada pengguna cara untuk memindahkan uang antar mata uang kripto tanpa terpapar perubahan harga.

 

 

Sempat Dilanda Skandal

Juventus - Ilustrasi Logo Juventus
Juventus - Ilustrasi Logo Juventus (Bola.com/Adreanus Titus)... Selengkapnya

"Sejalan dengan investasi strategis kami di Juve, Tether akan menjadi pelopor dalam menggabungkan teknologi baru. dengan industri olahraga yang mapan," kata Ardoino dalam pernyataan perusahaan.

Setelah mendominasi lanskap sepak bola Italia selama hampir satu dekade hingga 2020, Juventus dilanda skandal akuntansi yang terkait dengan perdagangan pemain dan pembayaran gaji, yang konsekuensinya termasuk larangan kompetisi Eropa musim lalu.

Bianconeri saat ini berada di peringkat kelima dalam klasemen Serie A Italia dan berada dalam babak playoff babak sistem gugur Liga Champions dengan PSV Eindhoven.

 

Kinerja Wall Street Bervariasi

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)... Selengkapnya

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Jumat, 14 Februari 2025. Indeks S&P 500 sedikit berubah jelang akhir pekan setelah kinerja yang kuat pekan ini seiring investor mempertimbangkan berita terbaru tentang perdagangan global dan inflasi.

Mengutip CNBC, Sabtu (15/2/2025), indeks Dow Jones turun 165,35 poin atau 0,37 persen ke posisi 44.546,08. Indeks S&P 500 terpangkas 0,01 persen menjadi 6.114,63. Indeks Nasdaq naik 0,41 persen dan ditutup ke posisi 20.026,77.

Tiga indeks acuan di wall street mengakhiri pekan ini di zona hijau. Hal ini karena sentimen membaik setelah investor memperoleh kepastian lebih mengenai rencana tarif Presiden AS Donald Trump. Sementara itu, data inflasi baru ternyata lebih konstruktif daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Pelaku pasar juga mengabaikan data yang dirilis pada Jumat pekan ini mencerminkan penurunan 0,9 persen dalam penjualan ritel pada Januari, dan lebih buruk dari perkiraan Dow Jones untuk penurunan 0,2 persen.

Pada pekan ini, indeks S&P 500 naik sekitar 1,5 persen. Sementara itu, indeks Dow Jones menguat 0,6 persen, dan indeks Nasdaq bertambah 2,6 persen selama sepekan.

Sebagian besar kenaikan indeks acuan utama pekan ini terjadi pada Kamis setelah Donald Trump menandatangani memorandum tentang rencana untuk mengenakan pungutan pada barang-barang dari negara-negara yang mengenakan bea atas produk-produk AS, alih-alih menerapkan tarif langsung.

 

Data Ekonomi AS

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)... Selengkapnya

Sentimen tampak tenang setelah laporan indeks harga produsen pada Januari yang dirilis pada Kamis pekan ini, serta laporan indeks harga konsumen yang dirilis Rabu menunjukkan pembacaan yang lebih rendah untuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi. Indeks harga personal consumption expenditure (PCE) yang akan dirilis akhir bulan ini menjadi pengukur inflasi pilihan the Federal Reserve (the Fed).

"Sepertinya ekonomi dan inflasi tidak melaju kencang yang menyebabkan tekanan pada suku bunga,” ujar Chief Portofolio Northwestern Mutual Wealth Management Company, Matt Stucky.

Ia menuturkan, penurunan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun baru-baru ini memperbaiki cakupan, tetapi juga menaikkan harga aset di sisi ekuitas karena dinamika korelasi itu.

Imbal hasil treasury bertenor 10 tahun terus merosot pada Jumat pekan ini yang baru-baru ini turun hampir lima basis poin menjadi 4,478 persen.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya