Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik diperdagangkan secara beragam pada hari Selasa, sehari setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping mengisyaratkan dukungannya kepada sektor swasta negara tersebut dan mendesak para pebisnis untuk “menunjukkan “bakat” mereka.
Dikutip dari CNBC, Selasa (18/2/2025), Indeks saham S&P/ASX 200 Australia turun 0,5%, menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Australia. Reuters memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,1%.
Advertisement
Baca Juga
Dolar Australia menguat 0,17% menjadi 0,6343 terhadap dolar. Indeks acuan Jepang Nikkei 225 diperdagangkan 0,53% lebih tinggi, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,4%.
Advertisement
Kospi Korea Selatan bergerak datar, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,21%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 22.697, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibanding penutupan HSI di level 22.616,23.
Indeks teknologi Hang Seng, yang melacak 30 perusahaan teknologi terbesar yang terdaftar di Hong Kong, berbalik arah dari keuntungan minggu lalu dan turun lebih dari 2% pada hari Senin setelah komentar Xi dalam simposium tertutup yang langka.
Singapura akan menyelenggarakan anggaran pertamanya di bawah Perdana Menteri Lawrence Wong nanti. Para analis memperkirakan akan ada lebih banyak dukungan bagi rumah tangga dan bisnis saat negara-kota itu bersiap untuk pemilihan umum pada bulan November.
Saham di AS
Pasar saham AS ditutup karena hari libur umum. Saham berjangka AS menguat pada Senin sore, karena indeks utama mengalami kenaikan setelah minggu yang menguntungkan.
Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 106 poin, atau 0,2%. Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 naik masing-masing 0,2% dan 0,2%.
IHSG Berpeluang Menghijau, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 18 Februari 2025
Sebelumnya, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa (18/2/2025). IHSG akan menguji posisi 6.912-7.036.
IHSG melambung 2,9 persen ke posisi 6.830 pada perdagangan Senin, 17 Februari 2025, dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun Sudha menutup area gap-nya.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada skenario hitam, posisi IHSG saat ini merupakan bagian awal dari wave B dari wave (Y) sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.912-7.036 terlebih dahulu.
“Namun demikian, tetap waspadai skenario merah di mana penguatannya akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi kembali,” ujar Herditya dalam catatannya.
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 6.609,6.509 dan level resistance 6.843,6.933.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.800-6.900.
Rekomendasi SahamUntuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT),dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA menguat 0,45% ke 1.115 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama AKRA masih mampu berada di atas 1.075 sebagai stoplossnya, posisi AKRA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].
Buy on Weakness: 1.095-1.105
Target Price: 1.150, 1.195
Stoploss: below 1.075
2.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness
Saham BBTN menguat 1,54% ke 990 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi BBTN sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [v], sehingga BBTN masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 945-970
Target Price: 1.020, 1.045
Stoploss: below 940
3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness
Saham BRPT menguat 7,41% ke 870 disertai dengan ada peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi BRPT saat ini berada di awal wave C dari wave (A), sehingga BRPT masih berpeluang melanjutkan penguatannya sekaligus menutup area gap-nya.
Buy on Weakness: 825-855
Target Price: 910, 950
Stoploss: below 800
4.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness
Saham ISAT menguat 2,05% ke 1.740 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 1,580 sebagai stoplossnya, posisi ISAT saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave [iv] dari wave A," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.650-1.720
Target Price: 1.845, 1.925
Stoploss: below 1.580
Penutupan IHSG pada 17 Februari 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbang hingga tembus posisi 6.800 pada perdagangan Senin (17/2/2025). Penguatan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menghijau dan rilis neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2025.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 2,9 persen ke posisi 6.830,88. Indeks LQ45 bertambah 3,11 persen ke posisi 796,45. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.830,88 dan level terendah 6.658,22. Sebanyak 411 saham menguat sehingga angkat IHSG. 192 saham melemah dan 189 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.396.610 kali dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.194.
Mayoritas sektor saham melonjak kecuali sektor saham consumer nonsiklikal dan sektor saham siklikal turun 0,10 persen. Sementara itu, sektor saham energi melonjak 3,3 persen, sektor saham basic mendaki 3,67 persen, sektor saham industri bertambah 1,72 persen, sektor saham kesehatan naik 0,60 persen.
Kemudian sektor saham keuangan menguat 2,38 persen, sektor saham properti bertambah 1,17 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,08 persen, sektor saham infrastruktur bertamabh 2,03 persen dan sektor saham transportasi naik 1,45 persen.
Advertisement
