Liputan6.com, Jakarta PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) mengumumkan capaian kinerja keuangan dan operasional tahun 2024. Pada periode tersebut, Hasnur Internasional Shipping membukukan pendapatan sebesar Rp 1,02 triliun atau tumbuh 8,09 persen dibanding pendapatan 2023 yang sebesar Rp 941,91 miliar.
"Pencapaian yang kami raih pada tahun 2024 merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Kami mengapresiasi kontribusi karyawan, mitra bisnis, serta dukungan dari para pemegang saham yang memungkinkan kami untuk terus berkembang di tengah tantangan industri. Dengan komitmen yang kuat, kami yakin HAIS akan semakin solid dalam menghadapi tahun-tahun mendatang," ungkap Direktur Keuangan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk, Rickie, Selasa (25/2/2025).
Advertisement
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada 2024 naik menjadi Rp 775,58 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 683,11 miliar. Alhasil, laba kotor pada 2024 susut menjadi Rp 242,53 miliar dibandingkan laba kotor 2023 yang tercatat sebesar Rp 258,8 miliar.
Advertisement
Beban usaha pada 2024 ikut naik menjadi Rp 96,19 miliar dari Rp 85,78 miliar pada 2023. Pada periode yang sama, perseroan membukukan laba selisih kurs sebesar Rp 4,27 miliar, pendapatan bunga RP 2,78 miliar, dan pendapatan jasa keagenan Rp 267,76 juta. Kemudian, beban bunga tercatat sebesar Rp 17,71 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 9,89 miliar.
Kantongi Laba Rp 120,97 miliar pada 2024
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 120,97 miliar. Laba ini turun 23,15 persen dibandingkan laba 2023 yang tercatat sebesar Rp 157,4 miliar. Sehingga laba per saham dasar ikut susut menjadi Rp 46,06 dari sebelumnya Rp 59,93 per saham.
Aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2024 naik menjadi Rp 1,2 triliun dibandingkan posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 914,5 miliar. Pertumbuhan aset ini terjadi seiring dengan penambahan 3,5 set armada tugboat dan barge pada 2024.
Liabilitas pada akhir 2024 naik menjadi Rp 437,13 miliar dibanding akhir 2023 yang sebesar Rp 248,35 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2024 naik menjadi Rp 762,45 miliar dibanding posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 666,14 miliar.
Volume Kargo Naik
Pertumbuhan pendapatan Perseroan sejalan dengan peningkatan volume muatan kargo yang mencapai 12,09 juta metrik ton (MT) pada 2024, naik 8,27 persen dari 11,17 juta MT pada tahun 2023 dengan kargo batu bara sebagai kontributor utama.
Dalam mendukung pertumbuhan bisnis, pada 2024 Perseroan terus melakukan investasi strategis dengan menambah 3,5 set armada baru sehingga total armada Perseroan per Desember 2024 sebanyak 19 tugboat dan 19 barge.
Selain ekspansi armada, Perseroan juga memperkuat kapabilitas operasional dalam bisnis floating loading facilities (FLF) melalui entitas anak usaha PT Hasnur Resources Terminal, yang membuat perusahaan joint venture dengan PT Multi Guna Maritim bernama PT Hasnur Multi Sinergi, untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di industri logistik maritim.
Advertisement
Efisiensi Biaya
Meskipun menghadapi tantangan dari fluktuasi harga komoditas dan kondisi pasar, Perseroan tetap berkomitmen pada operational excellence dan efisiensi biaya.
Implementasi teknologi dan optimalisasi rute pengiriman terus dilakukan guna meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
"Kami tetap optimis terhadap prospek bisnis ke depan dengan strategi yang berfokus pada ekspansi terukur, diversifikasi layanan, serta peningkatan efisiensi operasional. Dengan fundamental yang kuat, kami yakin dapat terus tumbuh dan memberikan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Rickie.
