Bursa Saham Asia Lesu, Indeks Nikkei Pimpin Koreksi

Bursa saham Asia Pasifik lesu pada Jumat, 7 Maret 2025 mengikuti wall street yang tertekan. Hal itu seiring kekhawatiran terhadap tarif dagang Presiden AS Donald Trump.

oleh Agustina Melani Diperbarui 07 Mar 2025, 08:06 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 08:06 WIB
Bursa Saham Asia Lesu, Indeks Nikkei Pimpin Koreksi
Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Jumat (7/3/2025). (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Jumat (7/3/2025). Koreksi bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street setelah konsesi tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump gagal menenangkan investor.

Mengutip CNBC, pelaku pasar juga khawatir dengan data ekonomi dari AS, yang meningkatkan kekhawatiran kebijakan Donald Trump dapat menghambat ekonomi AS.

Beige Book Federal Reserve dan pembacaan manufaktur Institute for Supply Management mengindikasikan kekhawatiran akan kenaikan biaya input karena tarif.

Data dari Challenger, Gray & Christmas yang dirilis Kamis menunjukkan pengumuman PHK melonjak ke level tertinggi 2020, yang menurut perusahaan penempatan kerja didorong oleh upaya Trump dan miliarder Elon Musk untuk mengurangi tenaga kerja pemerintah federal.

Di Asia, para pedagang akan melihat data perdagangan gabungan Tiongkok untuk Januari dan Februari. Badan bea cukai Tiongkok merilis data untuk dua bulan pertama sebagai angka gabungan, untuk memperhitungkan liburan Tahun Baru Imlek.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan ekspor melambat menjadi 5% tahun-ke-tahun, sementara pertumbuhan impor diperkirakan tetap stabil pada 1%.

Sementara itu, indeks acuan di Jepang yakni indeks Nikkei 225 turun 2,01 persen. Sedangkan indeks Topix merosot 1,8 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan melemah 1,15 persen, dan indeks Kosdaq susut 0,57 persen.

Sementara itu, indeks ASX 200 di Australia terpangkas 1,28 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 24.085, turun dari penutupan sebelumnya di posisi 24.369,71.

Di wall street, tiga indeks saham anjlok. Indeks Nasdaq merosot 2,61 persen. Indeks Dow Jones terpangkas 0,99 persen dan indeks S&P 500 terperosok 1,78 persen.

Promosi 1

Penutupan Bursa Saham Asia 6 Maret 2025

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025. Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi setelah wall street mendaki usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda tarif produsen mobil tertentu.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup menguat 0,77 persen ke posisi 37.704,93. Indeks Topix bertambah 1,22 persen ke posisi 2.751,41.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi Pemerintah Jepang telah melonjak. Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak 2009, berdasarkan data LSEG.

Indeks Kospi di Korea Selatan mendaki 0,7 persen ke posisi 2.576,16. Indeks Kosdaq turun 1,61 persen ke posisi 734,92.

Inflasi konsumen Korea Selatan pada Februari naik 2 persen year on year, lebih tinggi dari perkiraan Reuters sebesar 1,95 persen, lebih lambat dari kenaikan 2,2 persen pada Januari.

Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 2,47 persen. Indeks CSI 300 menguat 1,38 persen ke posisi 3.956,24 setelah Beijing mengumumkan rencana menaikkan defisit fiskal menjadi sekitar 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Indeks ASX 200 di Australia turun 0,57 persen ke posisi 8.094,7.

 

 

IHSG Melesat ke Posisi 6.617 pada 6 Maret 2025

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis (6/3/2025). Penguatan IHSG menghijau di tengah mayoritas sektor saham menguat.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup menguat 1,32 persen ke posisi 6.617,84. Indeks saham LQ45 bertambah 0,83 persen ke posisi 753,48. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.667,89 dan level terendah 6.573,79. Sebanyak 410 saham menguat sehingga angkat IHSG. 184 saham melemah dan 201 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.066.966 kali dengan volume perdagangan 15,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,4 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,52 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,04 persen.

Sementara itu, sektor saham teknologi melonjak 5,47 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 2,68 persen, sektor saham basic melesat 2,23 persen, dan sektor saham industri bertambah 1,74 persen.

Kemudian sektor saham consumer siklikal mendaki 1,99 persen, sektor saham kesehatan menanjak 2,34 persen, sektor saham keuangan naik 0,71 persen. Lalu sektor saham properti bertambah 1,87 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,92 persen.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya