Emiten RAJA Kantongi Pendapatan Rp 4,16 Triliun pada 2024

Ekuitas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar USD 171,86 juta. Ekuitas tersebut naik dibandingkan posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 154,54 juta.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 07 Mar 2025, 13:07 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 13:00 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Aset PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sampai dengan akhir 2024 naik menjadi USD 331,35 juta dibanding posisi akhir 2023 yang sebesar USD 328,65 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 90,81 juta dan aset tidak lancar USD 240,54 juta. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Emiten PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kinerja positif dari sisi pendapatan. Sayangnya laba perseroan justru mengalami penurunan tipis.

Rukun Raharja berhasil membukukan pendapatan bersih senilai USD 254,48 juta atau sekitar Rp 4,16 triliun (asumsi kurs Rp 16.340 per USD). Pendapatan itu naik 24,90 persen dibandingkan pendapatan bersih tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 203,75 juta.

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2024 naik menjadi USD 185,23 juta dari USD 137,81 juta yang dicatatkan pada 2023. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor sebesar USD 69,25 juta pada 2024, masih naik dibandingkan laba kotor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 65,94 juta.

Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban umum dan administrasi sebesar USD 19,87 juta. Kemudian laba selisih kurs tercatat sebesar USD 331.908, pendapatan lain-lain USD 1,95 juta, dan beban lain-lain USD 2,62 juta.

Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba usaha sebesar USD 48,38 juta, naik dibanding laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar USD 42,87 juta. Di samping itu, perseroan membukukan bagian laba entitas asosiasi sebesar USD 6,15 juta.

Laba Turun Tipis 0,21 Persen pada 2024

Setelah memperhitungkan beban keuangan dan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar USD 25,55 juta atau sekitar Rp 417,52 miliar. Laba itu turun tipis 0,21 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 25,61 juta. Sehingga laba per saham dasar turun menjadi USD 0,00604 dari sebelumnya USD 0,00606 per saham.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (7/3/2025), aset perseroan sampai dengan akhir 2024 naik menjadi USD 331,35 juta dibanding posisi akhir 2023 yang sebesar USD 328,65 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 90,81 juta dan aset tidak lancar USD 240,54 juta.

Liabilitas sampai dengan Desember 2024 turun menjadi USD 159,49 juta dibanding posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 174,11 juta. Rinciannya, sebesar USD 58,45 juta tercatat sebagai liabilitas jangka pendek. Sisanya sekitar USD 101,04 juta tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar USD 171,86 juta. Ekuitas tersebut naik dibandingkan posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 154,54 juta.

Promosi 1

Rukun Raharja Divestasi 13% Saham RATU Lewat IPO

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan langkah strategis dengan melakukan divestasi 13% saham di anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan portofolio bisnis RAJA, tetapi juga membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan sektor hulu migas Indonesia yang menjanjikan. Proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana saham RATU akan berlangsung pada tanggal 17-23 Desember 2024, dengan target pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2025.

Djauhar Maulidi, Direktur Utama RAJA, menjelaskan bahwa sektor hulu migas membutuhkan investasi besar untuk eksplorasi dan pengembangan. Melalui IPO ini, kedepannya RATU akan memiliki lebih banyak opsi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi di sektor hulu minyak dan gas.

Sebagai perusahaan publik, RATU juga akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan investor dan mitra bisnis. IPO ini bertujuan untuk memperluas basis pemegang saham RATU dengan menarik investor ritel dan institusi. IPO diharapkan akan menjadi langkah awal bagi RATU untuk menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di sektor hulu minyak dan gas, dengan aktif berkontribusi dalam peningkatan produksi minyak dan gas di Indonesia.

Saat ini, RATU memiliki portofolio investasi di dua blok strategis, yaitu Cepu di Jawa Timur (dioperatori oleh ExxonMobil) dan Jabung di Jambi (dioperatori oleh Petrochina). Kedua blok ini memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi yang signifikan, didukung oleh proyek-proyek eksplorasi dan produksi yang telah berjalan dengan baik. Melalui partisipasi dalam kedua blok ini, RATU memperoleh aliran pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

Divestasi saham RATU

Divestasi saham RATU merupakan langkah strategis dalam transformasi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) untuk menjadi perusahaan energi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Dana hasil divestasi akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek di sektor midstream, downstream, serta energi berkelanjutan yang tengah dikerjakan oleh RAJA.

Dengan portofolio bisnis yang lebih terdiversifikasi, RAJA dapat mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi dinamika industri energi yang terus berkembang. Langkah ini juga mencerminkan komitmen RAJA dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dengan permintaan energi yang terus meningkat dan peluang besar di sektor hulu migas Indonesia, IPO RATU hadir sebagai peluang investasi strategis bagi para pemegang saham baru untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri ini.

RAJA optimis bahwa langkah ini akan mendukung pengembangan lebih lanjut dari RATU, sekaligus memperkuat posisi RAJA sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya