Upah Buruh Naik, Untung Hero Terpangkas 2%

Laba Hero Supermarket hingga kuartal III-2013 menurun 2% dari Rp 223 miliar menjadi Rp 219 miliar.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 12 Nov 2013, 19:50 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2013, 19:50 WIB
hero-121214b.jpg
Naiknya biaya tenaga kerja membuat kinerja keuangan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tertekan. Perusahaan ritel ini melaporkan adanya penurunan laba bersih sebesar 2% dari Rp 223 miliar pada kuartal III-2013 menjadi Rp 219 miliar di akhir September 2013.

"Penurunan laba bersih disebabkan oleh peningkatan biaya tenaga kerja menyusul kenaikan signifikan upah minimum, biaya utilitas yang lebih tinggi akibat dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak dan biaya pra pembukaan gerai baru IKEA," ujar Direktur Keuangan HERO Lai Saye Chuan ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (12/11/2013)

Turunnya laba Hero terjadi di tengah peningkatan pendapatan bersih perusahaan sebesar 14% menjadi Rp 8,918 triliun. Naiknya pendapatan tersebut tak terlepas dari jumlah toko yang beroperasi di seluruh Indonesia.

Pada sembilan bulan pertama 2013, HERO tercatat sudah mengoperasikan 638 toko terdiri dari 49 Giant Ekstra, 149 Hero Supermarket dan Giant Ekspress, 289 Guardian gerai kesehatan dan kecantikan, serta 151 Startmart convenience store.

"Meskipun adanya ketidakpastian pasar dalam bulan-bulan terakhir terhadap kekhawatiran inflasi dan melemahnya nilai tukar Rupiah, kami tetap optimis dan mengharapkan momentum penjualan terus meningkat di kuartal keempat," tegasnya.

Dengan perolehan laba tersebut, HERO mencatat posisi laba per saham dasar mengalami penurunan 9% menjadi Rp 59 di kuartal III-2013, jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 65.

"Laba periode berjalan sekarang Rp 299 miliar mengalami penurunan 7%, jika dibandingkan sebelumnya mencapai Rp 322 miliar," kata Lai.(Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya