Tekanan Jual Asing Masih Besar di Bursa Saham

Investor asing masih terus melakukan aksi jual sepanjang semester kedua 2013.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Nov 2013, 12:44 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2013, 12:44 WIB
ihsg-saham-130919b.jpg
Investor asing terus melakukan aksi jual sepanjang semester kedua 2013. Hingga Selasa kemarin, total dana asing yang keluar dari bursa mencapai Rp 14,54 triliun.

Pada perdagangan saham Rabu (13/11/2013) sesi pertama, investor asing telah melakukan aksi jual senilai Rp 413,96 miliar. Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, aksi jual asing di bursa saham dipicu dari kondisi makro ekonomi Indonesia. Investor asing melihat ekonomi Indonesia dapat bertahan dalam pelemahan global. Namun harapan investor asing itu tidak sesuai.

"Ternyata Indonesia kena dampak pelemahan global, dilihat dari laju pergerakan Rupiah, neraca perdagangan yang terus defisit sehingga berimbas pada neraca pembayaran yang juga negatif," tutur Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu pekan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, Bank Indonesia (BI) juga menaikkan suku bunga acuan/BI Rate di tengah perlambatan yang ada. Hal itu membuat pasar melihat kondisi makro ekonomi Indonesia belum baik.

Oleh karena itu, investor asing hanya melakukan trading saja. "Mereka belum mau investasi jangka panjang kalau belum ada perubahan di makro ekonomi Indonesia," kata Reza.

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda pernah mengatakan,  investor asing hanya melakukan strategi trading karena melihat ketidakpastian di perekonomian global.

Ditambah perekonomian domestik yang tidak pasti membuat investor asing melakukan langkah wait and see.  "Mereka lebih melakukan trading pada indeks yang ada di emerging market salah satunya Indonesia karena tingkat resiko investasi di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan negara berkembang, jadi wajar mereka belum memiliki kepercayaan untuk masuk," kata Thendra.

Sebelumnya berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu pekan ini, Rupiah dipatok di level Rp 11.644 terhadap dolar Amerika Serikat. Pergerakan rupiah ini melemah dari periode kemarin di level Rp 11.578.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, neraca perdagangan September 2013 kembali defisit US$ 657 juta. Secara kumulatif Januari-September 2013, neraca perdagangan mengalami defisit US$ 6,2 miliar. (Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya