PT Astra International Tbk (ASII) akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 60 triliun untuk memproduksi kendaraan bermotor tahun depan. Kebutuhan dana tersebut diharapkan berasal dari penerbitkan obligasi dan sindikasi pinjaman perbankan.
Wakil Direktur PT Astra International Paulus Bambang menjelaskan kebutuhan dana tersebut telah mempertimbangkan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menilai pertumbuhan kendaraan bermotor tidak akan naik signifikan.
"Sampai dengan September kami telah membukukan pendanan Rp 50 triliun, kalau jika perkiraan tahun depan menurut Gaikindo tidak banyak perubahan market otomotif, kami sediakan Rp 60 triliun untuk kendaraan mobil dan motor," kata Paulus disela Investor Summit, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dahlan menjelaskan, perusahaan bakal mengalokasikan kebutuhan belanja modal sekitar 30-40% dari obligasi dan sisanya berasal dari sindikasi pinjaman perbankan. "Kesempatan tahun depan akan terbitkan obligas pendanaan tersebut," ungkapnya.
Direktur PT Astra International Tbk, Sudirman Maman Rusdi menambahkan, perusahaan saat ini tengah membangun pabrik motor keempat yang akan menambah kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit.
Sementara untuk produksi kendaraan roda empat tahun depan, Astra tetap memasang target sebanyak 1,18 juta-1,2 juta unit, atau sama seperti tahun ini.
"Kalau dengan kondisi seperti ini, mau tak mau kami mengeroksi harga jual secara bertahap," ujarnya. (Dis/Shd)
Wakil Direktur PT Astra International Paulus Bambang menjelaskan kebutuhan dana tersebut telah mempertimbangkan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menilai pertumbuhan kendaraan bermotor tidak akan naik signifikan.
"Sampai dengan September kami telah membukukan pendanan Rp 50 triliun, kalau jika perkiraan tahun depan menurut Gaikindo tidak banyak perubahan market otomotif, kami sediakan Rp 60 triliun untuk kendaraan mobil dan motor," kata Paulus disela Investor Summit, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dahlan menjelaskan, perusahaan bakal mengalokasikan kebutuhan belanja modal sekitar 30-40% dari obligasi dan sisanya berasal dari sindikasi pinjaman perbankan. "Kesempatan tahun depan akan terbitkan obligas pendanaan tersebut," ungkapnya.
Direktur PT Astra International Tbk, Sudirman Maman Rusdi menambahkan, perusahaan saat ini tengah membangun pabrik motor keempat yang akan menambah kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit.
Sementara untuk produksi kendaraan roda empat tahun depan, Astra tetap memasang target sebanyak 1,18 juta-1,2 juta unit, atau sama seperti tahun ini.
"Kalau dengan kondisi seperti ini, mau tak mau kami mengeroksi harga jual secara bertahap," ujarnya. (Dis/Shd)