PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapatkan fasilitas kredit sindikasi senilai US$ 200 juta dari PT Bank Central Asia Tbk dan empat lembaga keuangan lainnya.
Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/12/2013). Perjanjian penandatangan pinjaman itu dilakukan pada 2 Desember 2013.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, Handrito Hardjono menuturkan, pinjaman yang telah didapatkan itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2.
"Pinjaman itu diperoleh dari club deal dipimpin oleh BCA, dan akan digunakan untuk general purpose. Tenor pinjaman sampai tiga tahun," ujar Handrito, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/12/2013).
Sebelumnya perseroan telah memperoleh fasilitas kredit senilai Rp 19,6 triliun atau US$ 1,7 miliar dari Industrian and Commercial Bank of China (ICBC) Limited pada pertengahan Oktober 2013.
Fasilitas pinjaman itu untuk mendanai lima pesawat Boeing 777-300 ER dan enam pesawat Airbus A320. Perseroan akan menambah 27 pesawat baru pada 2014 mendatang.
Perseroan mencatatkan pendapatan naik menjadi US$ 2,68 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 2,38 miliar.
Perseroan mencatatkan rugi sebesar US$ 22,32 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 56,06 juta. (Ahm)
Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/12/2013). Perjanjian penandatangan pinjaman itu dilakukan pada 2 Desember 2013.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, Handrito Hardjono menuturkan, pinjaman yang telah didapatkan itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2.
"Pinjaman itu diperoleh dari club deal dipimpin oleh BCA, dan akan digunakan untuk general purpose. Tenor pinjaman sampai tiga tahun," ujar Handrito, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/12/2013).
Sebelumnya perseroan telah memperoleh fasilitas kredit senilai Rp 19,6 triliun atau US$ 1,7 miliar dari Industrian and Commercial Bank of China (ICBC) Limited pada pertengahan Oktober 2013.
Fasilitas pinjaman itu untuk mendanai lima pesawat Boeing 777-300 ER dan enam pesawat Airbus A320. Perseroan akan menambah 27 pesawat baru pada 2014 mendatang.
Perseroan mencatatkan pendapatan naik menjadi US$ 2,68 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 2,38 miliar.
Perseroan mencatatkan rugi sebesar US$ 22,32 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 56,06 juta. (Ahm)