Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pasar modal Indonesia berhasil menarik dana hingga Rp 114 triliun sepanjang 2013. Dana tersebut berasal dari penawaran umum emisi efek yang berasal dari 84 pernyataan efektif pendaftaran dalam rangka penawaran umum perusahaan di tanah air.
"Terbesar adalah dari pernyataan efektif untuk rights issue (penerbitana saham baru) yaitu sebanyak 30, dengan total emisi Rp 40,58 triliun," ungkap Ketua Dewan Komisaris OJK, Muliaman D Hadad di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Senin (23/12/2013).
Selain rights issue, pasar modal Indonesia juuga telah mengeluarkan pernyataan efektif untuk emiten yang menggelar penawaran umum berkelanjutan obligasi dan/atau sukuk tahap I yang mencapai 20 perusahaan. Dari penerbitan tersebut, total dana yang dihimpun mencapai Rp 22,79 triliun.
Muliaman mengakui, jumlah penawaran umum tahun ini memang menurun 1,85% dibandingkan 2012. Pada tahun ini, tercatat jumlah penawaran umum mencapai 106 buah, sedikit berkurang dari posisi 2012 sebanyak 106 penawaran umum.
Berkurangnya emisi penawaran umum ini membuat total dana yang diperoleh mengalami penurunan sebesar 2,49% dari dari Rp 117,25 triliun menjadi Rp 114,33 triliun.
Dengan jumlah penawaran umum yang pernah terjadi selama ini, Indeks Saham Gabungan (IHSG) per posisi 20 Desember 2013 ditutup di level 4.195 atau melemah 3,47% jika dibandingkan dengan posisi 2 Januari 2013.
Begitu juga dengan nilai kapitalisasi pasar yang juga mengalami penurunan sebesar 19,63% dari US$430,094 juta pada 2 Januari 2013 menjadi US$345,664 juta pada 19 Desember 2013. (Yas/Shd)
Baca Juga
"Terbesar adalah dari pernyataan efektif untuk rights issue (penerbitana saham baru) yaitu sebanyak 30, dengan total emisi Rp 40,58 triliun," ungkap Ketua Dewan Komisaris OJK, Muliaman D Hadad di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Senin (23/12/2013).
Selain rights issue, pasar modal Indonesia juuga telah mengeluarkan pernyataan efektif untuk emiten yang menggelar penawaran umum berkelanjutan obligasi dan/atau sukuk tahap I yang mencapai 20 perusahaan. Dari penerbitan tersebut, total dana yang dihimpun mencapai Rp 22,79 triliun.
Muliaman mengakui, jumlah penawaran umum tahun ini memang menurun 1,85% dibandingkan 2012. Pada tahun ini, tercatat jumlah penawaran umum mencapai 106 buah, sedikit berkurang dari posisi 2012 sebanyak 106 penawaran umum.
Berkurangnya emisi penawaran umum ini membuat total dana yang diperoleh mengalami penurunan sebesar 2,49% dari dari Rp 117,25 triliun menjadi Rp 114,33 triliun.
Dengan jumlah penawaran umum yang pernah terjadi selama ini, Indeks Saham Gabungan (IHSG) per posisi 20 Desember 2013 ditutup di level 4.195 atau melemah 3,47% jika dibandingkan dengan posisi 2 Januari 2013.
Begitu juga dengan nilai kapitalisasi pasar yang juga mengalami penurunan sebesar 19,63% dari US$430,094 juta pada 2 Januari 2013 menjadi US$345,664 juta pada 19 Desember 2013. (Yas/Shd)
Baca Juga
Penerbitan Obligasi di 2014 Bisa Tembus Rp 60 Triliun
57 Obligasi Korporasi Bakal Bermunculan Tahun Depan
Transaksi Harian Saham BEI Capai Rekor pada 2013
Advertisement