`Karbon dalam Ransel` Film tentang Bahayanya Perubahan Iklim

Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) tertarik untuk mengangkat kisah anak muda yang suka backpaker ke sebuah film.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 20 Des 2014, 22:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2014, 22:00 WIB
Karbon dalam ransel
Karbon dalam ransel

Liputan6.com, Jakarta Backpaker atau penyuka jalan-jalan tanpa guide, memang digandrungi anak muda. Melihat fenomena ini, Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) pun tertarik untuk menjadikannya sebuah film. Tapi bukan sekedar menghibur, film ini pun sarat akan informasi.

Film berjudul Karbon Dalam Ransel ini menjadi salah satu cara DNPI untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

"Peran anak muda dalam penanggulangan perubahan iklim sangat diperhitungkan. Di Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP20, yang telah berlangsung di Lima (Peru) kemarin. Perhatian dan peran anak muda di seluruh dunia terhadap isu perubahan iklim sangat tinggi," ujar Rachmat Witoelar, ketua harian DNPI, di XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).

"Mereka telah membuat sebuah Deklarasi Global Anak Muda/ Youth Global Declaration yang salah satunya berfokus pada pendidikan perubahan iklim," lanjutnya.

`Karbon Dalam Ransel` yang dibesut oleh sutradara Ray Nayoan, dengan para pemain Fauzan Nasrul sebagai Mario, Ence jadi Bonny Samuel, serta Chelsea yang diperankan oleh Sheila Dara Aisha, menceritakan anak muda penyuka travelling, mencoba mengumpulkan 10ribu viewer untuk edisi video blog mereka.

Namun, Mario merasa risih atas kehadiran Chelsea yang sangat peduli dengan perubahan iklim. Ternyata, Chelsea juga sebal dengan Mario karena terlalu santai menanggapi pemanasan global.

Film berdurasi dua jam ini dijamin tak membosankan, karena dibumbui dengan komedi dan percintaan. Dan penonton diajak untuk membuka mata tentang bahayanya perubahan iklim akibat kegiatan sehari-hari.(Fac/Mer)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya