Bom Meledak di Sarinah, Slank Pertanyakan Demokrasi Indonesia

Usai kasus ledakan bom di Sarinah, Jakarta, Slank pun mempertanyakan demokrasi di Indonesia.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 14 Jan 2016, 16:40 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 16:40 WIB
Slank
Slank (minus Abdee) [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta - Band rock Slank turut mengungkapkan keprihatinannya terhadap ledakan bom yang terjadi di Sarinah, Jakarta pada pagi hari ini (14/1/2016). Dua buah kicauan pun mereka luapkan di Twitter.

"#JKTMeledakLagi Apakah demokrasi seperti ini?" ketik band yang terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ridho (gitar), Ivanka (bass), dan Abdee (gitar) itu lewat akun resmi Twitter mereka, @slankdotcom.

Mereka pun seolah mempertanyakan, 'apakah salah satu hal yang dicapai oleh demokrasi Indonesia hingga hari ini adalah sosok-sosok yang memunculkan teror?'

Slank [Faisal R. Syam/Liputan6.com]

Lebih jauh, Slank melanjutkan kicauannya, "Indonesia sedih lagi, air mata banjir lagi.. Orang seperti mereka harus pergi, jgn beri tempat di Bumi Pertiwi! #JKTMeledakLagi."

Kutipan 'Jakarta Meledak Lagi' yang dilontarkan melalui Twitter Slank, merupakan lagu mereka dari album PLUR yang dirilis pada tahun 2004.

Kaka Slank. Foto: Panji Diksana/Liputan6.com

Bom meledak dan baku tembak terjadi pertama kali di kawasan Sarinah Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) pagi. Sebelum ledakan terjadi, diketahui ada beberapa orang mencurigakan masuk ke Starbucks di kawasan Sarinah.

Saksi mendengar ada banyak suara ledakan dalam peristiwa di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat itu. Ledakan pertama terjadi di Starbucks. Tak hanya warga negara Indonesia, WNA juga jadi korban ledakan tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya