Film Disabilitas Lola Amaria Diputar di Madrid

Film Lola Amaria disaksikan oleh beberapa warga negara Indonesia di Spanyol.

oleh Aditia Saputra diperbarui 09 Mei 2016, 19:17 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 19:17 WIB
Lola Amaria
Film Lola Amaria disaksikan oleh beberapa warga negara Indonesia di Spanyol.

Liputan6.com, Jakarta Disabilitas telah menjadi persoalan universal yang bukan hanya dihadapi di Indonesia. Negara-negara maju seperti di Eropa pun sudah lebih dulu mendukung perkembangan kaum disabilitas.

Salah satunya adalah ketika film yang diproduseri Lola Amaria, Jingga, diputar di Madrid, Spanyol. Dari film ini diketahui bahwa penanganan kaum disabilitas di negara berkembang memang tidak sebaik negara maju. Hal ini terlihat dikemukakan dalam pemutaran dan diskusi film Jingga di KBRI di Madrid, Spanyol, Minggu (8/5/2016). Hadir dalam acara tersebut sutradara film Jingga, Lola Amaria.

Poster Jingga

Hadir dalam acara tersebut ratusan penonton dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Spanyol., Komunitas Cinta Indonesia (KCI), masyarakat Indonesia di Madrid, dan warga negara Spanyol dari lembaga-lembaga disable.

"Jingga itu bagian dari hidup kita semua. Sering kita tidak sadar bahwa mereka ada di sekitar kita tapi tidak mendapatkan akses yang sama dengan kita. Itu terjadi dalam bertahun-tahun. Nah film ini ingin bilang, yuk kita berikan kesempatan pada mereka untuk sama dengan kita," kata Lola dalam diskusi seperti rilis yang diterima Liputan6.com, Senin (9/5/2016).

 

Dalam sambutannya Duta Besar Indonesia, Yuli Mumpuni Widarto, menyampaikan bahwa film Jingga harus menjadi titik tolak film Indonesia untuk memasuki pasar global dan sekaligus promosi menarik wisatawan asing ke Indonesia.

Gubernur Ahok sendiri mengaku kagum dengan film Jingga garapan sutradara Lola Amaria.

"Film Jingga ini akan kami jadikan contoh agar tahun ini kami bisa bawa film-film lain untuk bisa dipasarkan di Eropa," ujar Ibu Dubes Yuli Mumpuni.

Film Jingga direncanakan tidak hanya diputar dan didiskusikan di Spanyol tapi juga di Den Haag, Belanda. Film ini mendapat sambutan yang luar biasa baik dari masyarakat Indonesia atau masyarakat setempat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya