Tak tahan Gunjingan, Keluarga Korban Saipul Jamil Pindah Rumah

Keluarga korban Saipul Jamil, DS, terpaksa pindah karena tak tahan dengan omongan miring para tetangga.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 22 Jun 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 17:00 WIB
Korban Saipul Jamil, DS.
Keluarga korban Saipul Jamil, DS, terpaksa pindah karena tak tahan dengan omongan miring para tetangga.

Liputan6.com, Jakarta Kasus pelecehan seksual Saipul Jamil terhadap remaja DS membuat sang korban mengalami gangguan mental. Bagaimana tidak, DS mengaku masih di bawah umur. Apalagi kejadian tersebut dilakukan oleh seorang lelaki dan publik figur.

Yang terparah, semua media menyorot kasus tersebut. Lantaran kejadian tersebut dan sempat membuat heboh, banyak dampak yang diterima oleh keluarga DS. Salah satunya membuat DS dan keluarga pindah dari Jakarta Utara ke Jakarta Timur. Diusir?

Saipul Jamil (foto: Herman Zakharia/Liputan6.com)

"Saya harus pindah rumah dari Jakut ke Jaktim. Mungkin Mas sudah bisa bacalah. Sekarang sudah tinggal ke Jaktim. Sudah ada hal buruk, jadi harus ditinggalkan," kata ibunda DS, Oni, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Oni mengaku tak tahan dengan omongan dari para tetangga tentang kasus pelecehan seksual yang dialami putranya. Hal tersebut salah satu alasan Oni dan keluarga harus meninggalkan kediaman yang lama.

Korban Saipul Jamil, DS (mengenakan topi, kacamata dan penutup wajah), dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (18/5/2016). [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

"Ya pokoknya sama kayak yang sudah diutarakan DS di publik. Syok, sedih banget dia. Pertama kalinya datang ke rumah Saipul begitu. Ibu juga sedih, banyak omongan negatif," kata Oni.

"Ya jelas, sebagai ibu dari anak yang seharusnya mencari nafkah, anaknya digituin jadi minder. Dari kerja, jadi enggak kerja. Ibu juga jadi pindah rumah," kata Oni. (Fac/fei)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya