Liputan6.com, Jakarta Sebagai seseorang yang baru beberapa tahun ini terjun ke dunia perfilman, Ernest Prakasa menyerap ilmu dari berbagai sumber. Salah satunya, ia mengaku belajar dari video-video di YouTube mengenai teknis sinematografi, seperti angle dan pergerakan kamera.
"Saya soalnya belajarnya telat," kata Ernest Prakasa saat bertandang ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya dari YouTube, Ernest juga ternyata menyerap ilmu dari sejumlah film yang ia tonton. Mengingat film yang akan ia buat bergenre komedi, tentu saja film-film seperti ini tak boleh absen ia saksikan.
Hanya saja, saat ditanya film komedi favoritnya sepanjang masa, Ernest Prakasa butuh waktu beberapa saat untuk memikirkan jawabannya. "Ini susah, saking buanyaknya, jadi bingung milihnya," kata Ernest menambahkan.
Setelah siap dengan pilihannya, Ernest Prakasa kemudian membagi tiga film komedi favoritnya sepanjang masa:
Â
Quickie Express
Film Quickie Express dari sutradara Dimas Djayadiningrat ini jadi pilihan pertama Ernest Prakasa.
"Karena Quickie Express, dari ide ceritanya sudah unik banget, out of the box. Belum pernah kepikiran di sinema Indonesia bakal ada film kaya begitu," kata Ernest Prakasa.
Tak hanya ide cerita, film yang dibintangi Aming, Lukman Sardi, dan Tora Sudiro ini menurut Ernest juga dieksekusi secara matang.
Advertisement
Men in Black
"Kalau film luar yang berkali-kali kutonton banget itu Men in Black yang pertama," kata Ernest Prakasa.
Alasan utama Ernest, adalah sang aktor film ini, Will Smith, yang tampil kocak dan "pintar-pintar bodoh". Sayangnya, kata Ernest, Will Smith kini jarang terlibat proyek film seperti ini.
"Will Smith itu sekarang enggak tahu kenapa lebih suka film drama ketimbang komedi. Kangen Will Smith seperti di film Men in Black itu," kata Ernest Prakasa.
Â
Liar Liar
Film Liar-Liar tak hanya dianggap sebagai film Jim Carrey terbaik menurut Ernest. Film ini, juga menginspirasi Ernest dalam pembuatan filmnya.
"Dramanya keren, Itu jadi salah satu inspirasi aku bahwa film drama komedi itu bukan berarti lantas dramanya kita sembarangan atau gampangin aja. Liar-Liar itu dramanya dahsyat banget," kata Ernest Prakasa.
Advertisement