London Love Story 2: Jalinan Cinta Segitiga yang Bikin Galau

London Love Story 2 menghadirkan drama, romansa, sekaligus komedi.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 03 Mar 2017, 20:12 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2017, 20:12 WIB
London Love Story 2
London Love Story 2 menghadirkan drama, romansa, sekaligus komedi.

Liputan6.com, Jakarta Dave (Dimas Anggara) seakan tak pernah kehabisan cara untuk melukiskan senyum manis di bibir kekasihnya, Caramel (Michelle Ziudith). Sejak lama Caramel menyimpan impian untuk melihat dan merasakan dinginnya salju di Swiss. Dave akhirnya berhasil membuat mimpi sang kekasih menjadi nyata dengan mengajaknya berlibur ke negara tersebut. Boleh jadi, ini merupakan hadiah terindah yang pernah diterima Caramel sepanjang hidupnya.

Membawa koper berukuran besar, mereka berlari mengejar kereta agar tak tertinggal. Tapi nasib buruk mengiringi Dave, tanpa disadari paspornya terjatuh. Kejadian tak diinginkan ini mau tak mau mengharuskan Caramel bertolak ke Swiss seorang diri, sementara Dave akan menyusul pada jadwal keberangkatan berikutnya.

Cuplikan film London Love Story 2

Terang saja, hal tersebut membuat mood Caramel jadi buruk. Setibanya di Swiss, ia dijemput oleh Sam (Ramzi), sahabat Dave yang memang tinggal di Negeri Salju Abadi itu. Berkat perlakuan Sam yang terbilang unik, Caramel akhirnya berhasil memperbaiki moodnya.

Matahari tenggelam, tapi Dave belum juga tiba. Sam akhirnya mengajak Caramel makan malam di sebuah restoran yang terkenal memiliki beragam menu lezat. Tanpa terduga, di sana ia bertemu Gilang (Rizky Nazar), chef muda berbakat di restoran tersebut.

Lebih dari pada itu, Gilang adalah sosok lelaki yang pernah hadir di masa lalu Caramel. Di saat yang bersamaan, Dave pun tiba. Dari sinilah eratnya ikatan cinta Dave dan Caramel diuji. Persoalan cinta segitiga antara Dave, Caramel dan Gilang pun dimulai.

Cuplikan London Love Story 2

Ada kisah apa antara Caramel dan Gilang di masa lalu? Mampukah Dave dan Caramel mempertahankan cintanya setelah hadir sosok Gilang?

Romansa dalam London Love Story

Lagi-lagi kalimat yang dirangkai Tisa TS dalam London Love Story 2 mampu membuat anak muda terhanyut perasaan alias baper. Jika untaian frasa romantis bisa mengukur dalamnya perasaan sepasang kekasih, mungkin hal tersebut yang ingin diperlihatkan dalam film garapan Asep Kusnidar ini. Penonton bisa merasakan sebesar apa cinta Dave untuk Caramel dan begitu pula sebaliknya.

Sama seperti London Love Story yang pertama, sekuel ini menyuguhkan alur cerita yang begitu pas dikonsumsi kalangan remaja. Ya, tipikal produksi film Screenplay, ringan dan sarat akan bumbu romansa.

Lalu apa menariknya jika cinta-cintaan remaja kembali dihadirkan? Jawabannya, selain menyoal tentang cinta, London Love Story 2 juga kental akan unsur humornya.

Cuplikan London Love Story 2

Karakter Sam yang diperankan oleh Ramzi, membuat rasa film ini menjadi kaya dan lebih berwarna. Sejak awal muncul, tutur kata, tingkah laku hingga sesederhana apapun ekspresi wajah tokoh Sam mampu membuat penonton terpingkal.

Meski dalam film ini Ramzi adalah pemeran pendamping, namun karakternya yang kuat mampu membuatnya setara dengan tiga pemeran utamanya. Atau malah jadi sah-sah saja jika menganggap karakter Sam lebih menarik dari karakter Caramel, Dave atau Gilang. 

Cuplikan London Love Story 2

Meski demikian, tetap masing-masing tokoh memiliki karakter berbeda yang saling bersinergi, hingga membuat film ini kaya dengan beragam nuansa. "Buat saya menghadiri sisi romantis dari Dimas Anggara dan Rizky Nazar, dari dramanya Michelle, Ramzy dari komedinya. Komplit yang pasti," kata sutradara, Asep Kusnidar.

Sementara itu, jika melihat judulnya, London Love Story 2, tentu bayangan latar film ini adalah di London, sama seperti film pertamanya. Sangkaan tersebut tak sepenuhnya salah, sekuel ini tetap mengambil latar di London, hanya saja dengan porsi yang jauh lebih sedikit.

Cuplikan London Love Story 2

Bisa dibilang, London hanya dijadikan tempat dari pengantar cerita di film London Love Story 2 yang mulai tayang pada Kamis (2/3/2017) lalu ini. Selebihnya, sekitar 85 persen, jalan cerita diabadikan dalam balutan keindahan negara Swiss. Pegunungan bersalju, arsitektur perumahan, serta gedung-gedung pencakar langit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya