Liputan6.com, Jakarta - Hanung Bramantyo akan mendaur ulang film bergenre komedi, Jomblo, yang sebelumnya pernah ia garap di tahun 2006. Tak hanya mengedepankan unsur komedi, remake film Jomblo ini juga akan mengangkat isu yang lebih kompleks.
Salah satu yang cukup membuat gelisah pada negeri ini adalah persoalan identitas. Lewat film ini, permasalahan tersebut akan coba untuk dikupas. Salah satunya persoalan ras.
"Sekarang yang disebut pribumi itu siapa? Orang mata belo, kulit hitam, itu memang sah disebut pribumi? Terus yang bermata sipit enggak sah?," tutur Hanung Bramantyo di lokasi syuting film Jomblo, di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Hanung Bramantyo melanjutkan pernyataan, "Kemudian yang kedua, identitas orang ganteng itu siapa? Apakah yang berkulit putih itu ganteng? Terus yang berkulit hitam tidak ganteng gitu?," katanya.
Karena itulah tokoh Arie Kriting dimunculkan. Arie Kriting mendapat peran sebagai Bimo. Ia memiliki background sebagai orang Indonesia Timur kelahiran Yogyakarta, yang kemudian berusaha menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya.
"Kenapa dia jomblo? Karena dia salah tempat. Coba kalau dia di Irian, dia paling ganteng. Cuma karena dia ada di Jawa, mereka dalam pemikirannya masih terkonvensi bahwa orang ganteng itu putih. Sehingga Arie Kriting salah tempat," ia menjelaskan.
"Jadi si Bimo ini casing-nya Papua, tapi hatinya Yogya. Itu juga saya lagi melakukan autokritik terhadap masyarakat Yogya yang baru-baru ini sedang mempersoalkan persoalan Papua. Itu kan kenceng banget," sambungnya.
Hal kontradiktif terjadi pada karakter Doni, yang diperankan oleh Richard Kyle. "Kebalikannya Arie Kriting adalah Richard Kyle. Kalau dulu Christian Sugiono, dia Indo. Sekarang benar-benar bule. Bahasa Indo Saja susah, ngomongnya dialeg Inggris. Dia tidak perlu flirting, tinggal ngomong saja sudah bikin histeris," papar Hanung.
Lebih lanjut, Jomblo akan mengambil lokasi syuting di pseudo-city bernama kota B. Proses syuting diperkirakan akan berakhir pada pertengahan April 2017.