Liputan6.com, Seoul- Setelah dinyatakan positif menggunakan ganja, T.O.P Big Bang resmi dikeluarkan dari satuan kepolisian Gangnam, tempatnya mengabdi selama wajib militer (wamil). Lewat foto-foto yang dirilis Dispatch, T.O.P terlihat lebih kurus dan pucat.
Menggunakan seragam resmi kepolisian Korea Selatan, T.O.P Big Bang tampak berusaha menghindari wartawan yang sudah menunggunya. Sambil membawa tas yang cukup besar, T.O.P tampak terburu-buru saat meninggalkan kantor kepolisian Gangnam.
Advertisement
Baca Juga
Akibat ulahnya itu, T.O.P Big Bang secara resmi dikeluarkan dari satuan kepolisian Gangnam. Pasalnya, pria 29 tahun itu dianggap tak layak bertugas sebagai pelayan masyarakat di sana. T.O.P akan kembali menjalani kegiatan wamilnya di unit 4 Shin Wol Dong.
Satu hal yang pantas dicatat, T.O.P mulai menjalani wajib militer pada 9 Februari 2017 lalu. Artinya, T.O.P sudah menjalankan kewajibannya sebagai seorang polisi selama 3 bulan 27 hari. Namun sebagai salah satu sanksi yang dijatuhkan padanya, periode ini tetap tak dihitung. T.O.P Big Bang tetap harus kembali mengulang masa wamilnya dari awal selama 1 tahun 9 bulan.
T.O.P Big Bang diketahui positif mengonsumsi ganja. Hal ini terungkap berdasarkan laporan dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, hasil tes folikel rambut T.O.P menunjukkan bahwa ia positif mengonsumsi ganja.
Terkait hal tersebut, T.O.P Big Bang telah meminta maaf melalui surat yang ia tulis sendiri. T.O.P mengaku tidak akan mengulangi kesalahannya dan saat ini ia masih malu untuk tampil di muka publik.
"Aku terlalu malu untuk meminta maaf langsung di depan umum. Padahal aku tak memiliki alasan untuk itu semua, jadi aku menulis semua perasaanku lewat kata-kata. Aku pantas menerima hukuman apa pun karena telah melukai para member Big Bang, perusahaanku, publik, penggemar, dan keluargaku," tulis pria bernama asli Choi Seung Hyun ini dalam surat permintaan maafnya.
Selain T.O.P, leader Big Bang, G-Dragon, juga meminta maaf atas kasus yang melibatkan rekan satu grupnya itu. Dalam konser Big Bang yang digelar di Jepang, G-Dragon berjanji ke depan tidak akan ada kasus serupa yang melibatkan grupnya itu.