Liputan6.com, Bali - Saat pertama kali dirilis, lagu "Akad" dari Payung Teduh banyak mendapat cemoohan dari penggemar mereka sendiri. Fans menganggap, lagu ini keluar dari pakem musik Payung Teduh sendiri. Dan band yang beranggotakan Muhammad Istiqamah Djamad (vokal dan gitar), Alejandro Saksakame (drum), Comi Aziz Kariko (bass) dan Ivan Penwyn (guitalele) itu telah terkontaminiasi dengan pasar.
Advertisement
Baca Juga
Namun Is dan kawan-kawan membuktikan bahwa mereka tak salah membuat lagu "Akad". Meski baru beberapa bulan dirilis, lagu tersebut mencapai sukses luar biasa. Di YouTube, videonya sudah ditonton lebih dari 11 juta kali. "Akad" bahkan kini seperti menjadi lagu wajib yang diputar di acara-acara pernikahan.
"Jujur lagu 'Akad' itu di luar ekspektasi kami. Awal rilis itu banyak yang mencemooh, banyak komen negatif. Tapi buat kami, memang harus keluar dari zona nyaman. Kalau musik gitu-gitu aja mending kami berhenti ngeband," kata Is, usai tampil di Soundrenaline 2017 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (10/9/2017) malam.
Padahal, "Akad" tidak dipersiapkan sebagai lagu jagoan untuk album ketiga mereka. "Akad" terpaksa diserahkan kepada manajemen lantaran mereka sudah melewati waktu tenggat untuk menyerahkan single pertama. Maklum, Payung Teduh sangat sibuk manggung hingga penggarapan album pun mengalami sedikit hambatan.
"Kami kan biasa kalau rilis album ada lagu jagoannya. 'Akad' ini jagoan yang ke empat sebenarnya, jagoan yang pertama dan kedua itu beda lagi. Tapi karena 'Akad' paling cepat penggarapannya, kami lempar ke manajemen, lagu 'Akad'. 'Akad' juga secara musik dan lirik paling sederhana, " ungkap Is.
Selain itu, Is juga mengungkapkan kalau album terbaru Payung Teduh nanti akan berbeda dari dua album Sebelumnya. "Payung Teduh yang baru akan lebih berteriak. Lagu 'Akad' misalnya tidak setenang biasanya, tapi tetap menyampaikan syahdunya Payung Teduh," tutur Is.