Liputan6.com, Los Angeles - Para pecinta musik rock sempat dibuat terkejut oleh kabar meninggalnya Tom Petty secara mendadak pada Oktober 2017 lalu. Baru-baru ini, penyebab kematian sang musikus telah terungkap secara resmi.
Petugas pemeriksa medis Los Angeles mengumumkan pada Jumat, (19/1/2018), bahwa Tom Petty meninggal karena overdosis obat terlarang akibat dari mencampur berbagai jenis obat-obatan termasuk opioid.
Advertisement
Baca Juga
Penghilang Rasa Sakit
Menurut laporan otopsi, gitaris sekaligus vokalis utama Tom Petty & The Heartbreakers itu telah menggunakan beberapa jenis obat penghilang rasa sakit yang diresepkan untuk masalah lutut dan pinggul yang retak, serta berbagai masalah medis lainnya.
Advertisement
Pernyataan Keluarga
Pihak keluarga sempat menyampaikan sebuah pernyataan di Facebook yang menjelaskan penyebab Tom Petty terlalu banyak menggunakan obat. "Sayangnya tubuh Tom menderita banyak penyakit serius termasuk emfisema, masalah lutut dan pinggul yang paling parah," perwakilan keluarga menyatakan.
"Meskipun mengalami cedera yang menyakitkan, ia berkeras mempertahankan komitmennya kepada penggemarnya dan dia menjalani tur selama 53 hari dengan pinggul yang retak dan, seperti yang sudah dia alami, itu semakin memburuk membuat cedera yang lebih serius," lanjut keluarga dalam pernyataan tersebut.
Penyebab Menggunakan Obat-obatan
Ditambahkan, "Pada hari ia meninggal, ia diberi tahu bahwa pinggulnya telah rusak secara penuh dan perasaan kami bahwa rasa sakit itu tidak tertahankan dan menjadi penyebab dirinya menggunakan obat-obatan. Kami tahu sebelum laporan itu dibagikan bersama kami bahwa ia diberi resep obat nyeri untuk banyak masalah termasuk potongan Fentanyl dan kami merasa yakin bahwa ini adalah, ketika pemeriksa jenazah menemukannya, sebuah kecelakaan yang tidak menguntungkan."
"Sebagai keluarga, kami menyadari bahwa laporan ini dapat memicu diskusi lebih lanjut mengenai krisis opioid dan kami merasa ini adalah diskusi yang sehat dan perlu dan kami berharap dalam beberapa hal laporan ini dapat menyelamatkan banyak nyawa. Banyak orang yang mengalami overdosis dimulai dengan cedera yang absah atau sama sekali tidak mengerti potensi dan sifat mematikan dari obat-obatan ini," pernyataan tersebut diteruskan.
Advertisement
Catatan Positif
Selain itu, keluarga Tom Petty juga berkomentar, "Dengan catatan positif, sekarang kami tahu pasti bahwa ia mengalami penderitaan tanpa rasa sakit dan sangat kelelahan setelah melakukan apa yang paling ia cintai, untuk yang terakhir kalinya, tampil live dengan band rock yang tak tersaingi untuk para penggemar setia di tur terbesarnya selama 40 tahun karirnya. Ia sangat bangga dengan pencapaian itu di hari-hari sebelum ia pergi."
Tom Petty meninggal di usia ke-66, pada 2 Oktober 2017. Wafatnya musikus asal Amerika Serikat itu terjadi beberapa jam setelah ia dikabarkan tak lagi menggunakan peralatan pendukung kehidupan di rumah sakit. Tom ditemukan tak sadarkan diri dan sudah berhenti bernapas di rumahnya di Malibu pada 1 Oktober 2017, seperti dilaporkan TMZ.
Ia lalu dilarikan ke UCLA Santa Monica Hospital. Ketika tiba di sana, sudah tak ada aktivitas otak lagi di dalam tubuhnya. Keluarga pun memasangkan alat pendukung kehidupan, dan Petty meninggal tak lama kemudian.