Liputan6.com, Jakarta Belakangan, Raffi Ahmad tampak sering mengulik kisah di balik kesuksesan yang diraih oleh deretan selebritas, mulai dari Sule hingga Raditya Dika. Yan terbaru, ia mengajak anak konglomerat Chairul Tanjung, Putri Tanjung, untuk menceritakan pengalamannya yang menginspirasi.
Putri Tanjung mengaku sejak kecil merasa tertekan lantaran kesuksesan ayahanda. Setiap keberhasilan yang diraihnya pun selalu dikaitkan dengan sang ayah. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mulai berkarya.
“Gue waktu kecil selalu dapat pressure yang gila banget. Kalau misalnya gue sukses melakukan sesuatu 'oh ini pasti karena bokapnya' gitu. Jadi, mau enggak mau itu salah satu dorongan kenapa gue akhirnya berkarya,” ujar Putri Tanjung, dalam tayangan saluran Trans Entertainment, Selasa (5/2/2019).
Advertisement
Saat masih bersekolah, Putri Tanjung hanya diberikan separuh dari rata-rata uang jajan teman-temannya. Hal ini memacu Putri Tanjung mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak uang saku dengan usaha sendiri.
Baca Juga
“Bokap itu didik gue keras dalam arti disiplin. Kayak gue waktu kecil dikasih uang jajan selalu setengah dari uang jajan temen-temen gue. Jadi kalau misalnya gue mau makannya sama kayak temen-temen gue, ya gue harus cari cara supaya gue bisa dapat uang lebih,” sambung Putri Tanjung.
Jual Pembatas Buku
Rupanya, Putri Tanjung sempat membuat sejumlah karya yang akan ia jual, salah satunya pembatas buku. Meski menjualnya pada orang tuanya, wanita 22 tahun itu tetap merasa bangga dengan usaha yang dilakukannya saat itu.
“Caranya adalah gue bikin pembatas buku dan segala macam. Walaupun gue jualnya ke bokap dan nyokap gue juga. Tapi at least ada effort-nya kan. Jadi dari kecil sudah diajari bisnis,” sambung Putri Tanjung.
Advertisement
Proses yang Panjang
Baginya, kunci keberhasilan seorang pengusaha adalah harus mau bekerja keras dalam proses yang panjang. Ia pun mengumpamakannya dengan lari maraton.
“Pengusaha sebenarnya kuncinya satu, jangan enggak mau susah. Harus ingat juga bahwa jadi pengusaha itu prosesnya panjang. Karena gua merasa bahwa kalau mau jadi pengusaha itu bukan kayak lu lari cepat, terus selesai. Melainkan harus lari maraton,” ucap Putri Tanjung. (Lavenia/Mgg)