Liputan6.com, Jakarta Film horor Midsommar kini tengah menjadi perbincangan publik. Film ini seharusnya tayang pada 21 Agustus mendatang, tapi rencana ini akhirnya batal.
Kabar ini diumumkan langsung oleh distributor film Midsommar di Indonesia, Feat Pictures, lewat unggahan di akun Twitter mereka.
"Mohon maaf, karena satu & lain hal, penayangan Midsommar tgl 21 Agustus terpaksa kami batalkan & diundur ke waktu yang belum bs kami tentukan," begitu isi pernyataannya. Meski tak jadi tayang sesuai dengan waktu yang ditetapkan, distributor masih akan mengupayakan agar Midsommar bisa tayang di Tanah Air.
Advertisement
Baca Juga
Para pecinta film berspekulasi, hal ini ada kaitannya dengan sensor yang diterapkan pada Midsommar. Dalam situs resmi LSF sendiri, memang hanya ada keterangan trailer film ini saja yang dinyatakan lulus sensor.
Hingga berita ini ditulis pada Senin (19/8/2019) siang, Ketua LSF Ahmad Yani Basuki belum memberikan tanggapannya saat dimintai konfirmasi.
Memang sengeri apa sih, film Midsommar ini?Â
Rating R
Yang harus diketahui lebih dulu, Midsommar adalah film besutan sutradara Ari Aster. Ini adalah film panjang keduanya setelah Hereditary yang disambut meriah oleh kritikus.
Midsommar sendiri menceritakan pasangan Dani - Christian dari Amerika Serikat yang hendak merekatkan kembali hubungan mereka dengan mengikuti sebuah festival musim panas di pedesaan terpencil di Swedia. Liburan mereka yang semula menyenangkan berubah mengerikan setelah mereka ambil bagian dalam sebuah ritual warga setempat.
Dalam situs filmratings.com yang dikelola oleh Motion Picture Association of America (MPAA), Midsommar mendapat rating R atau restricted (terbatas). Artinya, anak-anak di bawah 17 tahun harus didampingi karena menampilkan tema dewasa. Orangtua dan wali sangat disarankan untuk mengetahui isi film ini, untuk menentukan apakah film tersebut layak ditonton anak mereka atau tidak.
Midsommar sendiri mendapat rating ini karena menampilkan "kekerasan ritual yang mengganggu dan gambar mengerikan, konten seksual yang sangat vulgar, penampilan bugil, penggunaan obat-obatan dan bahasa yang kasar."
Dalam keterangan di IMDb, sejumlah penonton mendaftar adegan yang dinilai menampilkan seks dan kekerasan dengan sangat vulgar. Di antaranya ada ritual yang menampilkan hubungan intim yang terbilang frontal, serta adegan kematian dan jenazah yang ditampilkan secara brutal.
Advertisement
Reaksi Kritikus
Sejumlah penggemar film yang sudah menyaksikan Midsommar juga mengaku ikut ngeri menyaksikan film ini. Sara Stewart dari New York Post mengatakan Midsommar berhasil membangun kengerian secara perlahan-lahan, dalam setting siang bolong.
David Sims dari The Atlantic menggarisbawahi nuansa gore dalam film ini, dan menyebut bahwa ada sejumlah "visual yang menjijikkan".
Witney Seibold dari IGN juga menjamin bahwa Midsommar bakal mengguncang jiwa para penontonnnya. "Dengan film sebelumnya yakni Hereditary dan sekarang Midsommar, genre horor menemukan master baru, yakni sineas Ari Aster," tulisnya.