Liputan6.com, Jakarta - Dua hari setelah adu argumen Joko Anwar dan sejumlah sineas dengan Livi Zheng di program gelar wicara salah satu stasiun televisi swasta viral di jagat maya, beredar video di kalangan jurnalis. Lewat akun Twitter miliknya, Joko Anwar mengonfirmasi bahwa video itu memang disebar di kalangan jurnalis.
Tujuannya, memberi tahu awak media bahwa film Pengabdi Setan masuk dan menang di Overlook Film Festival karena membayar. Gerah dengan video ini, Joko Anwar menyampaikan klarifikasi.
“Festival film memang biasanya ada biayanya. Namanya entry fee. Cannes, Venice juga ada,” cuit Joko Anwar pada Selasa (3/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Entry fee, menurut Joko Anwar, adalah biaya pendaftaran dan bukan berarti filmnya pasti lolos ikut serta festival. Ia kemudian menjelaskan detail ikut festival film yang bukan abal-abal.
“Pertama, mendaftar atau membayar entry fee. Kedua, (film akan) diseleksi tim seleksi. Ketiga, kalau (film yang mendaftar) enggak lolos, ambyar, maka entry fee hangus. Keempat, kalau lolos, ya ikut festival,” urai Joko.
Festival Abal-Abal
Di festival gurem atau festival abal-abal, poin kedua dan ketiga tidak berlaku. Beberapa sineas yang sudah punya nama, bahkan tidak harus membayar entry fee.
Para sineas ini langsung diundang setelah tim seleksi menonton film mereka. “Kebetulan, film-film saya selalu dapat kemudahan ini. Namanya waiver,” imbuh sutradara Janji Joni dan Gundala.
Joko Anwar menambahkan, untuk melihat apakah sebuah festival legit atau tidak, Anda bisa mengecek media yang meliput kredibel atau tidak.
Advertisement
Fokus Film Baru
Joko Anwar menambahkan, “Pengabdi Setan sebelumnya masuk di berbagai festival bergengsi. Salah satunya Rotterdam International Film Festival.”
Di dalam negeri, Pengabdi Setan memborong 7 Piala Citra Fetival Film Indonesia. Hingga artikel ini disusun, belum jelas siapa oknum yang mengedarkan video ini. Sementara Joko Anwar memilih fokus mengampanyekan film terbarunya, Gundala.
(Wayan Diananto)