Najwa Shihab Lemas Dengar Sopir Mobil Pengantar Jenazah Korban Corona Curhat Sambil Nangis

Mendengar sopir mobil jenazah ini curhat sambil menangis tersedu-sedu, Najwa Shihab terdiam lalu menunduk lemas. Ini kisahnya.

oleh Wayan Diananto diperbarui 17 Apr 2020, 18:37 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 15:00 WIB
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Mendengar sopir mobil jenazah ini curhat sambil menangis tersedu-sedu, Najwa Shihab terdiam lalu menunduk lemas. Ini kisahnya. (Foto: Instagram @najwashihab)

Liputan6.com, Jakarta “Apa yang rasanya ingin Pak Syam lakukan, begitu?” tanya Najwa Shihab kepada narasumbernya, sopir mobil jenazah dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya. Belum sempat narasumber menjawab, Najwa Shihab menajamkan pertanyaannya.

“Apa yang betul-betul ada dalam hati, gemas begitu, ketika lagi membawa mobil jenazah ambulans tetapi melihat kanan kiri mobil masih ramai, masih macet? Apa yang sebetulnya ingin dilakukan Pak Syam?” tanya Najwa Shihab.

Syam, demikian Muhammad disapa, mengaku ingin naik pakai tronton, teriak di jalanan kepada masyarakat, yang enggak mau diam di rumah selama wabah Corona Covid-19. Saat itulah Najwa Shihab terdiam.

 

Jenazah Itu Tak Diantar

Unggahan Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Unggahan Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

“Halooo tolong kalian diam di rumah. Tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa jenazah yang kami makamkan tiap hari pasti kalian akan sedih karena jenazah itu tak ada yang diantar,” ujar Syam. Percakapan Najwa Shihab dan Syam berlangsung di program Mata Najwa, pekan ini.

Percakapan via video call ini berlangsung emosional. Khususnya saat Syam memberi tahu bahwa jenazah pasien positif Corona yang diantarnya langsung dimasukkan ke liang lahad. “Sampai kapan? Kita enggak tahu sampai kapan kita harus begini. Kehidupan seperti ini kita enggak tahu Mbak,” keluh Syam kepada Najwa Shihab.

Saya Pengin Tarawih Berjamaah...

Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Yang terjadi selanjutnya, benar-benar menguras air mata. Sopir mobil jenazah ini teringat, Ramadan tinggal menghitung hari. “Sebentar lagi bulan puasa. Saya pengin tarawih berjamaah. Pengin Idulfitri. Tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar saja, 14 hari. Sebentar lagi kita puasa. Minta tolong,” pinta Syam yang tak kuasa membendung air mata. Dalam hitungan detik, ia menangis tersedu-sedu.

“Minta tolong kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, kita harus bersosialisasi. Sedih, Mbak. Tapi masyarakat enggak ada yang mengerti,” sambung Syam sambil menyeka air matanya. Najwa Shihab yang tak menyangka Syam menangis, terdiam.

Masyarakat Tak Peduli

Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Presenter kelahiran Makassar, 16 September 1977, ini tertunduk lemas. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya, kecuali, “Ya…” Sementara Najwa Shihab masih tertunduk, Syam berujar, “Capai, tapi memang itu pekerjaan. Mau apa?” Mata Syam masih merah akibat tangis.

Najwa Shihab menghela napas lalu berkata, “Ya Pak Syam, saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir melihat Pak Syam setiap hari berjibaku melakukan pekerjaan.” Memecah keheningan, Najwa Shibab menyambung, “Tapi di sisi lain banyak masyarakat tidak peduli dan cuek seperti yang tadi Pak Syam katakan.”

Warganet Ikut Emosi

Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Potongan video ini viral di Twitter. Kamis (16/4/2020), potongan video ini dicuit ulang hingga 20 ribu kali. Tak kurang dari 22 ribu orang mengirim tanda hati. Tangis Syam dalam video ini seolah jadi tamparan keras bagi mereka yang menyepelekan imbauan pemerintah perihal social distancing.

Menyimak video ini, banyak warganet yang emosi. Seorang warganet mencuit, “Masih banyak, banget kayak begini, nongkrong malam-malam. Seliweran bocah naik motor boncengin ceweknya. Dalam hati: Susah banget an**** dibilangin.” Yang lain menimpali, “Mereka tertawa sampai saat dirinya atau orang yang disayanginya jadi korban lalu dikuburkan.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya