Liputan6.com, Jakarta Sinetron Insya Allah Surga episode kali ini tentang Shinta datang lagihari itu. Tapi kali ini bukan buat urusan dengan keluarga Haji Ridwan. Pengacara ini diundang Pak Kades kaerna Pak Kades berniat memakai jasa Shinta untuk mengurus perceraian Salwa dengan Nurdin.
Bulan, ibunda Tatang menyuruh Ucok minta kerjaan sama Shinta. Kan jadi bisa sekalian menyelidiki status Shinta. Betul nggak dia istri ke-4 Haji Ridwan? Insya Allah Surga masih berlanjut. Ternyata Shinta menerima Ucok.
Ucok ditugaskan jadi supir sekaligus asisten pribadinya Shinta. Tapi pas lagi nyupirin Shinta, tiba-tiba ular piton yang waktu itu, muncul lagi. Ucok langsung pucat dan gemetar.
Advertisement
Kata Shinta ular peninggalan Haji Ridwan itu memang dia pelihara, soalnya sayang kalau dijual, dan salah satu tugas Ucok adalah ngurusin ular itu saat Shinta lagi kerja. Detik itu juga Ucok minta berhenti.
Baca Juga
Insya Allah Surga selanjutnya?
Ucok Minder
Ucok jadi minder sendiri, secara Tatang sekarang jadi terkenal seantero kampung dan banyak uang. Tatang juga makin akrab sama Asma. Karyo pun sibuk jadi sama emaknya jadi agen travel Umroh. Ucok jadi ingin seperti Tatang, bisa kesamber petir dan jadi ‘’orang pintar’’.
Ucok punya ide, sekarang dia kemana-mana bawa ANTENA TV(antena luar). Ucok berharap bisa kesamber petir. Ucok nggak peduli dikira stress sama orang-orang.
Ucok sengaja duduk di tengah lapangan atau tengah sawah sambil berharap hujan turun, tapi sayangnya hujan nggak turun-turun. Ucok bahkan sampai belajar sholat Istisqo sama Umar, biar hujan segera turun.
Advertisement
Bertiga Pingsan
Akhirnya penantian Ucok tiba. Hari itu mendung gelap, petir berkelebatan, pasti sebentar lagi hujan. Ucok buru-buru lari ke tengah lapangan sambil bawa antena. Tatang dan Karyo jadi kasihan sama Ucok, dikira Ucok begitu karna stress soal mikirin warisan.
Tatang dan Karyo menyusul Ucok ke tengah lapangan, suruh Ucok pulang, tapi Ucok nggak mau, dia malah protes ke Tuhan sambil bicara ke arah langit, mirip Tatang waktu itu. Tiba-tiba DUAAAR.. Petir menyambar Ucok, Tatang dan Karyo sekaligus. Mereka bertiga pingsan.