Liputan6.com, Jakarta - Violinis (pemain biola) Mario Lasar, baru saja meluncurkan karya terbarunya. Menariknya, ia mengusung konsep cover berjudul "A Heartbeat from Mario Lasar in Bolelebo".
Dalam karyanya ini, Mario Lasar berkolaborasi dengan Chikita Amanda, seorang konduktor sekaligus arranger berparas cantik. Keduanya menjadi artis pertama yang membawakan versi biola untuk "Bolelebo".
Advertisement
Baca Juga
"Bolelebo merupakan lagu daerah NTT yang ikonik, tapi belum pernah ada cover violin-nya. Maknanya mengajak orang NTT untuk berkarya bagi NTT," kata Mario Lasar kepada wartawan, baru-baru ini.
Kegiatan Bermusik
Selama ini, Mario aktif di offline concert dan recording sebagai conductor, solois, dan orchestra player.
Sehingga, ini merupakan karya perdana Mario di kanal YouTube-nya.
Selebihnya, ia terlibat di beberapa project musisi dan choir. Sebut saja Tulus 2019, The Archipelago Choir 2020, dan bersama Alvin Witarsa sejak tahun 2019.
Advertisement
Punya Ciri Khas
Mario memilih kolaborasi dengan Chikita karena karyanya mempunyai ciri khas tanpa menghilangkan unsur etnis serta bernuansa orkestrasi yang proporsional.
“Secara pribadi, Chikita juga mau belajar dan kami bisa belajar bersama,” tambah Mario.
Hal senada disampaikan Chikita. Ia menilai, Mario juga memiliki ciri khas yang menjadi signature-nya dalam bermain biola.
“Ini yang membedakannya dengan violinis lainnya. Ia generasi muda Indonesia berani tampil beda dengan mengangkat lagu daerah Indonesia, untuk didengarkan ke masyarakat. Ini jarang dilakukan oleh generasi muda,” ujar Chikita Amanda.
Proses Rekaman
Proses pembuatan lagu ini berjalan sekitar dua minggu. Menurut Chikita, Mario yang mengajaknya pertama kali untuk berkolaborasi. Proses dua minggu ini sudah termasuk pemilihan lagu, aransemen, take audio, mixing, take and edit video, hingga publish.
Dalam project ini, Mario bertindak sebagai music director. Sementara itu, Chikita memegang peranan sebagai music arranger serta mixing and mastering.
Advertisement
Tanah Kelahiran
Video klip yang diunggah di YouTube sejak 15 Juni 2020 ini, memilih lokasi di Bukit Bintang Reroroja, Magepanda Maumere di Flores, Nusa Tenggara Timur. Lokasi yang merupakan tanah kelahiran Mario.
“Alamnya patut diangkat, tidak kalah dengan tempat lain,” imbuh Mario.
Rekaman Jarak Jauh
Menariknya, proses pengerjaan karya ini dilakukan secara jarak jauh. Selama itu, keduanya tak pernah bertatap muka akibat pandemi Covid-19.
“Saya di Jakarta, Mario di Maumere. Kami hanya bisa via chat atau video call,” tukas Chikita, yang mengaku belum pernah ke NTT.
Ke depan, Mario akan fokus mengangkat musik-musik dari daerah menggunakan instrumen biola dengan nuansa orkestra.
Advertisement