Liputan6.com, Jakarta Momen langka terjadi saat Shandy Aulia mengunjungi kediaman ayahnya, Kemas Yusuf Effendy di Ciawi, Jawa Barat. Bintang film Eiffel I’m in Love dan Rasuk mengajak suami serta anaknya.
Sementara David Herbowo dan Claire Herbowo berjalan-jalan, Shandy Aulia mengobrol dari hati ke hati dengan sang ayah, Kemas Yusuf Effendy, yang kini mendalami ilmu agama.
Advertisement
Baca Juga
Obrolan Shandy Aulia dan Kemas Yusuf Effendy dimulai soal jenggot putih panjang yang dipelihara ayahnya. Dengan sabar, Kemas Yusuf Effendy menjelaskan bahwa memelihara jenggot salah satu sunah Islam.
Sunah Rasul
“Karena ini kan kita agama Islam, kita harus mengikuti sunah Rasullulah. Karena Rasullulah memerintahkan untuk jenggot dipanjangkan, jangan dipotong kecuali kumis. Kumis yang boleh dirapikan tapi jenggot biarkan. Itu sunah Rasulullah,” akunya.
Ia memberi tahu Shandy Aulia bahwa jenggot tak boleh berwarna hitam karena itu menyerupai rambut asli. Rupanya jenggot panjang Kemas didapat lewat perjalanan spiritual ke Tanah Suci.
Advertisement
Doa di Tanah Suci
Berkali ia memelihara jenggot, selalu gagal lantaran tak kunjung tumbuh. Kalaupun tumbuh hanya satu atau dua helai. Lalu Kemas Yusuf Effendy beroleh kesempatan terbang Arab.
“Akhirnya Papa minta waktu berangkat haji atau umrah, Papa di depan ka’bah tuh berdoa, minta supaya jenggot ditumbuhkan seperti sahabat-sahabat Nabi. Alhamdulillah pulang dari Saudi, tumbuh,” Kemas Yusuf Effendy menukas.
Itu Kekuasaan Allah
“Enggak disangka itu, mulai tambah panjang. Tanpa obat, ini karena kekuasaan Allah saja. Alhamdulillah,” ia menyambung. Ada satu kisah kocak. Shandy Aulia risi dengan jenggot ayahnya. Ketika Kemas Yusuf Effendy terlelap, Shandy Aulia nekat memangkas jenggotnya.
Belum tuntas, aksi aktris kelahiran Jakarta, 23 Juni 1987, ini ketahuan. Sang ayah marah besar. Obrolan ini terekam dalam video "Isi Hati Papa Part 1" yang tayang di kanal YouTube Shandy Aulia, baru-baru ini.
Advertisement
Pangkas Jenggot Papa
“Ingat enggak, aku pernah potong (jenggot) waktu Papa tidur, terus Papa marah. Papa tidur guys, aku potong sedikit, tahu lo kurang berapa senti marah soalnya Papa bilang sudah capai-capai dipanjangin. Habis aku geli gitu, kan dan belum mengerti,” Shandy Aulia mengenang.
Ia bersyukur, sang ayah berkomitmen memperdalam agama untuk mencapai ketenangan jiwa. “Sejak umur 50-an, berubahnya waktu mengenal agama itu memperdalam sekitar umur 50-an,” Kemas mengakhiri.