Putus Usai Lamaran, Chef Marinka Sempat Mogok Kerja

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin tak banyak yang tahu seperti apa kehidupan percintaan Chef Marinka di masa lalu. Wanita berusia 40 tahun ini rupanya sempat bertunangan dengan kekasih yang sangat dicintainya.

Namun sebelum pernikahan terjadi, keduanya memutuskan untuk berpisah pada 2015. Hal ini membuat Chef Marinka sangat patah hati hingga ingin mati.

"Gue sampai doa sama Tuhan, 'Tuhan sudahlah gue mati aja, buat apa sih' cuma gue pikir kalau bunuh diri dosa, rugi di gue. Jadi mendingan enggak usah, cuma ya tiap hari nangis, bingung, ya sudah itu hancur banget sih," ungkap Chef Marinka, di kanal YouTube Daniel Mananta yang diunggah pada Senin (19/10/2020).

Saking patah hatinya, Chef Marinka tak bisa menjalankan aktivitas secara normal. Ia bahkan tak mau bekerja dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Gue paralized (lumpuh) sampai akhirnya gue bilang manajer, gue enggak bisa kerja, kasih waktu. Sampai lima bulan akhirnya gue enggak kerja, gue enggak mau kerja aja, can't," jelasnya.

Untuk mengobati patah hatinya, Chef Marinka mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan dari situlah ia mendapat ketenangan dan perlahan berhasil menyembuhkan luka di hatinya.

"Gue jadi orang yang enggak berguna banget sampai gue benar-benar berdoa tiap malam. Dan gue harus kerja juga ada kontrak yang harus gue selesaikan, tapi gue jadi baca Alkitab setiap malam walau sambil nangis-nangis, gue baca Alkitab, doa terus," paparnya.

Di samping itu, ia juga mendapat dukungan dari keluarga juga teman-teman terdekat. Mereka memotivasi Chef Marinka untuk bangkit kembali.

"Kakak gue ada buat gue juga. Terus ya pada saat itu gue enggak ada teman yang secara spiritual bisa membantu gue. Tapi thank God banget gue ketemu lo (Daniel Mananta) dan kita sama-sama lagi mencari Tuhan dan sama-sama tumbuh dan itu sangat membantu," ia mengakhiri.

Kini, Chef Marinka telah menemukan jodohnya. Ia telah menikah dengan pria keturunan Belanda bernama Peter Lufting pada September 2020 lalu.

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.